Manchester, VIVA – Arsenal memastikan satu tempat di semifinal Piala Liga Inggris 2025 2026 usai menyingkirkan Crystal Palace melalui drama adu penalti yang menegangkan. The Gunners menang dengan skor 8 7 pada babak tos tos setelah kedua tim bermain imbang 1 1 hingga perpanjangan waktu.
Laga perempat final Carabao Cup itu berlangsung di Stadion Etihad pada Rabu 24 Desember 2025 dini hari WIB. Arsenal tampil dominan sejak awal, namun Crystal Palace menunjukkan daya juang tinggi hingga memaksa pertandingan ditentukan dari titik putih.
Arsenal langsung mengambil inisiatif serangan sejak menit awal. Peluang cepat tercipta pada menit ketiga melalui Noni Madueke, tetapi kiper Palace Walter Benitez masih sigap mengamankan gawangnya. Tekanan berlanjut lewat peluang Madueke di menit ke 22, Riccardo Calafiori pada menit ke 29, hingga kesempatan emas jelang turun minum, yang semuanya belum mampu mengubah skor.
Crystal Palace sempat mengancam di awal babak kedua. Jefferson Lerma melepaskan tembakan dari luar kotak penalti pada menit ke 49, namun bola masih melebar dari gawang Kepa Arrizabalaga. Setelah itu Arsenal kembali menguasai jalannya laga dan terus menekan pertahanan lawan.
Kebuntuan akhirnya pecah pada menit ke 80. Berawal dari situasi sepak pojok, kemelut terjadi di depan gawang Palace yang berujung gol bunuh diri Maxence Lacroix. Arsenal unggul 1 0 dan berusaha mengontrol tempo permainan hingga waktu normal berakhir.
Namun kemenangan di depan mata buyar pada masa injury time. Pada menit kelima tambahan waktu, Jefferson Lerma menyambut tendangan bebas Adam Wharton dengan sundulan, sebelum Marc Guehi menyodok bola ke dalam gawang Arsenal. Skor kembali imbang 1 1 dan laga berlanjut ke perpanjangan waktu.
Di extra time, Arsenal hampir mengunci kemenangan. Declan Rice mendapatkan peluang emas dari jarak dekat, tetapi Benitez kembali menjadi penyelamat Palace lewat refleks cepatnya. Hingga 120 menit berlalu, skor tetap tidak berubah.
Adu penalti pun menjadi penentu. Lima penendang awal dari kedua tim sama sama berhasil menjalankan tugasnya. Drama memuncak ketika adu penalti memasuki eksekutor kedelapan. Maxence Lacroix gagal menaklukkan Arrizabalaga, yang sukses membaca arah bola.




