Penulis: Ama Boro Huko
TVRINews – Larantuka, Flores Timur
Pemerintah daerah soroti rendahnya kesadaran pajak sektor perhotelan dan rumah makan guna capai kemandirian fiskal.
Pemerintah Kabupaten Flores Timur menyoroti rendahnya realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang hingga awal Desember 2025 belum mencapai target optimal.
Minimnya kontribusi ini dinilai berakar pada rendahnya tingkat kepatuhan wajib pajak, khususnya dari sektor pelaku usaha rumah makan dan perhotelan.
Wakil Bupati Flores Timur, Ignasius Boli Uran, menyatakan bahwa meski masyarakat sering melontarkan kritik terhadap kinerja pemerintah, hal tersebut tidak dibarengi dengan kedisiplinan dalam memenuhi kewajiban pajak.
Berdasarkan data pemerintah daerah, realisasi pajak sejauh ini baru menyentuh angka 57 persen dari target sebesar Rp30 miliar.
"Masyarakat sering memberikan evaluasi terhadap pemerintah, namun kesadaran wajib pajaknya masih kecil. Dari sisa realisasi PAD kita yang mencapai Rp83,4 miliar, kontribusi pajak hanya sebesar Rp12,5 miliar," ujar Ignasius dalam konferensi pers di Larantuka, Senin 22 Desember 2025.
Ketegasan Terhadap Sektor Usaha
Pemerintah mencatat adanya disparitas antara pendapatan riil di lapangan dengan laporan yang disampaikan oleh pelaku usaha. Menanggapi hal tersebut, Ignasius menegaskan bahwa pihaknya tidak akan segan mengambil tindakan persuasif hingga tegas pada tahun mendatang.
Ia mengungkapkan rencana untuk turun langsung memimpin inspeksi mendadak (sidak) bersama Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) guna memastikan validitas data pendapatan para pemilik hotel dan rumah makan.
"Jika ada usaha dengan pendapatan Rp100 juta namun hanya melaporkan Rp50 juta, kami akan tindak tegas. Jika tidak bersedia berinvestasi dengan mengikuti regulasi pajak yang berlaku, silakan meninggalkan wilayah ini," tegasnya.
Tantangan Target Fiskal 2025
Secara akumulatif, target PAD Flores Timur pada tahun 2025 mengalami peningkatan signifikan sebesar Rp28,1 miliar dibandingkan tahun sebelumnya. Pada 2024, target PAD sebesar Rp55,3 miliar berhasil terlampaui dengan realisasi mencapai 100,87 persen. Namun, pada tahun berjalan hingga awal Desember 2025, realisasi baru mencapai 81,09 persen dari target total Rp83,4 miliar.
Pemerintah daerah kini tengah merumuskan strategi baru untuk mendorong rasionalitas evaluasi kinerja dan optimalisasi pendapatan. Langkah ini diambil sebagai bagian dari upaya besar Kabupaten Flores Timur menuju kemandirian fiskal.
"Instruksi Bupati sejak Maret lalu sudah jelas, kita harus optimis meningkatkan PAD. Meski akumulasinya terlihat besar, realisasi per sektor masih perlu ditingkatkan secara maksimal," pungkas Ignasius.
Editor: Redaksi TVRINews




:strip_icc()/kly-media-production/medias/5453653/original/092875300_1766484674-IWS_0656.jpg)