Sekjen Partai Golkar Sarmuji menanggapi Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) yang menyebut pilkada langsung tak efektif. Sarmuji menilai sistem pilkada memang perlu ditinjau ulang.
"Kan Golkar sudah menyatakan sejak setahun lebih yang lalu tentang perlunya meninjau ulang sistem pilkada," kata Sarmuji kepada wartawan, Rabu (24/12/2025).
Sarmuji menjelaskan, dalam Rapimnas Partai Golkar pun telah memutuskan untuk mengambil opsi pemilihan kepala daerah melalui DPRD. Namun, dia mengatakan mekanisme tersebut tetap harus melibatkan rakyat secara maksimal.
"Terakhir dalam rapimnas Partai Golkar memutuskan untuk mengambil opsi pemilihan pilkada melalui DPRD tapi dengan tetap melibatkan rakyat secara maksimal," ujarnya.
"Golkar akan mengambil kebaikan pemilukada langsung untuk dimasukkan dalam pemilihan melalui DPRD," sambung dia.
Saat ditanya apakah evaluasi sistem pilkada sudah dibahas secara resmi lintas partai politik, Sarmuji mengatakan hingga saat ini belum ada forum formal yang membahas hal tersebut. Namun, dia mengatakan antar partai politik telah menanyakan sikap masing-masing.
"Setahu saya forum resminya belum. Tapi kalau saling nanya sikap politik sebagian besar sudah," tuturnya.
Sebelumnya, Ketum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) mendukung sistem pemilu agar diubah. PKB ingin Gubernur ditunjuk oleh Presiden RI, sedangkan bupati-wali kota dipilih oleh DPRD kabupaten/kota.
Cak Imin juga menyebut semua partai di parlemen setuju pilkada langsung tidak efektif dan tidak produktif.
"Perbaikan sistem, ya alhamdulillah semua partai menyadari banyak sistem pemilihan umum dalam paket-paket pemilihan umum yang tidak produktif," kata Cak Imin usai membuka Muswil PKB Jatim 2025 di Hotel JW Marriott Surabaya, Jumat (19/12).
Cak Imin menegaskan PKB akan mengevaluasi pilkada langsung, termasuk sistem-sistem pemilu saat ini yang tidak efektif.
"Pilkada langsung tidak produktif dan banyak sistem demokrasi yang tidak efektif, akan kita evaluasi," tambahnya.
(rdp/rdp)




