Pelunasan Haji Tahap I di Jawa Timur Tembus 66 Persen

Pelunasan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) tahap pertama di Jawa Timur resmi berakhir pada Selasa (23/12/2025). Hingga akhir masa pelunasan, capaian Jatim tercatat melampaui rata-rata nasional dengan persentase mencapai 66 persen.

Berdasarkan data Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Jawa Timur, sebanyak 27.799 jemaah telah melunasi Bipih dari total 42.409 jemaah yang masuk kuota tahap pertama. Angka tersebut menunjukkan tingginya kesiapan calon jemaah haji asal Jawa Timur.

Asadul Anam Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Kanwil Kementerian Haji (Kemenhaj) Jatim menerangkan bahwa sebanyak 27.799 jemaah terhitung telah melunasi biaya haji, dari total 42.409 jemaah.

​”Capaian ini menunjukkan tingginya antusiasme dan kesiapan jemaah asal Jatim. Meski begitu, masih ada 14.264 jemaah yang belum melunasi karena berbagai alasan teknis maupun pribadi,” katanya, Rabu (24/12/2025).

Anam menambahkan, belum tuntasnya pelunasan 100 persen pada tahap pertama ini bukan semata-mata karena persoalan biaya. Tahun ini, faktor pelunasan disebabkan larena istithaah, kesiapan mental dan fisik, hingga likuiditas finansial.

“Sejumlah jemaah yang menghubungi saya bilang kalau masih menunggu kepastian hasil pemeriksaan kesehatan. Ada juga yang menunggu hasil penjualan aset untuk pelunasan,” tambahnya.

Sementara itu, untuk mengakomodasi jemaah yang tertunda serta mengisi sisa kuota, Kemenag Jatim akan membuka pelunasan tahap kedua pada 2 Januari hingga 29 Januari 2026. Tahap ini akan difokuskan bagi jemaah yang gagal sistem di tahap pertama serta jemaah cadangan.

​Hingga saat ini, hasil verifikasi Kememag Jatim mencatat ada 16.964 jemaah cadangan (sekitar 40 persen dari total kuota) yang siap mengisi slot kosong.

“Tapi, berkaca pada pengalaman sebelumnya, biasanya hanya sekitar 60 persen dari jemaah cadangan yang benar-benar melakukan pelunasan hingga berangkat,” ungkapnya.

Adapun saat ini kesiapan petugas haji sudah selesai dilakukan Kemenag Jatim. Sebanyak 228 petugas kloter telah ditetapkan setelah melalui dua kali seleksi CAT di tingkat daerah dan provinsi.

Ratusan petugas tersebut terdiri atas ketua kloter, pembimbing ibadah, serta tenaga kesehatan yang akan mendampingi jemaah selama pelaksanaan ibadah haji.

Anam juga menyampaikan, percepatan pelunasan haji tahun ini dilakukan untuk menghindari persoalan teknis seperti visa dan pemisahan jemaah.

“Dengan pelunasan lebih awal, penyusunan manifes jemaah dapat dilakukan secara lebih akurat,” tuturnya. (kir/saf/ipg)