Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengingatkan kepada jajaran Dinas Sumber Daya Air (SDA) untuk tidak melakukan pekerjaan yang dinilai tak perlu. Misalnya pembebasan lahan yang dibuat-buat.
“Saya juga berpesan, jangan mengerjakan sesuatu yang tidak perlu. Apa itu? Membebaskan lahan seakan-akan dibuat embung tetapi tidak dibutuhkan untuk penanganan banjir secara keseluruhan. Nah, yang begini saya enggak mau,” ungkap Pramono di Balai Kota, Rabu.
Advertisement
Pramono berharap, perencanaan penanganan banjir dan rob di Jakarta bisa benar-benar terpadu, bertahap dan berkelanjutan. Dia juga menginginkan penanganan banjir di Jakarta tidak hanya bersifat jangka pendek atau tergopoh-gopoh saat genangan mulai muncul.
Untuk itu, Pramono menegaskan agar penanganan banjir dan rob agar lebih terencana termasuk normalisasi Sungai Ciliwung, Kali Krukut, kemudian tanggul-tanggul yang harus diatasi.
Kendati demikian, jika memang pembebasan lahan memang perlu dilakukan, Pramono pun mengizinkan Dinas SDA Jakarta untuk melakukan hal tersebut.
Ia memberikan contoh, normalisasi Kali Ciliwung dan Kali Krukut yang penetapan lokasi (penlok)-nya sudah ditandatangani oleh Pramono.
“Saya sudah memberikan persetujuan kepada Ibu Ika (Kepala Dinas SDA), termasuk penlok dan sebagainya, segera kita lakukan. Memang pasti akan menimbulkan persoalan di lapangan, yang namanya juga mau menormalkan kembali,” kata Pramono.
