Grid.ID - Insanul Fahmi menjalani pemeriksaan di Bareskrim Polri terkait kasus dugaan illegal access yang menyeret sejumlah nama. Dalam pemeriksaan tersebut, Insanul hadir sebagai saksi sekaligus korban atas dugaan penyalahgunaan akses data pribadi yang berdampak luas.
Mengutip dari Youtube Reyben Entertainment, kasus ini mencuat setelah beredarnya video dan percakapan pribadi yang diduga diakses dan disebarkan tanpa izin. Insanul menegaskan, proses hukum ditempuh untuk mengungkap pihak-pihak yang terlibat, bukan untuk memperkeruh persoalan pribadi.
Kuasa hukum Insanul Fahmi, Gustomi, menyampaikan bahwa kliennya telah menyerahkan sejumlah bukti penting kepada penyidik. Bukti tersebut berkaitan langsung dengan dugaan tindak pidana illegal access yang saat ini ditangani Bareskrim Polri.
“Dalam pemeriksaan hari ini, kami sudah menyampaikan dan melampirkan seluruh bukti yang dimiliki klien kami terkait dugaan illegal access. Bukti tersebut telah kami serahkan kepada penyidik,” ujar Gustomi, pengacara Insanul, dikutip dari Youtube Reyben Entertainment, Selasa, (23/12/2025).
Insanul Fahmi menambahkan, bukti yang diserahkan tidak hanya berupa tangkapan layar percakapan. Ia menyebut terdapat berbagai bentuk bukti digital yang dinilai relevan dengan perkara ini.
“Semua bukti sudah kami lampirkan, mulai dari bukti chat, voice note, sampai video. Semua itu juga sudah kami konsultasikan langsung dengan penyidik,” kata Insanul .
Dalam pemeriksaan tersebut, penyidik mengajukan puluhan pertanyaan kepada Insanul Fahmi. Proses ini disebut sebagai bagian dari pendalaman untuk mengungkap alur dugaan penyalahgunaan akses data.
Rekan saksi yang turut hadir menyebut, Insanul menjawab sekitar 47 pertanyaan dari penyidik. Selain itu, terdapat tiga lampiran utama yang diserahkan sebagai barang bukti pendukung.
Insanul mengaku terkejut karena dugaan kasus ini diduga melibatkan orang yang sebelumnya dikenal dan dipercaya. Ia menyayangkan adanya indikasi bahwa data atau video tersebut berpotensi dimonetisasi oleh pihak tertentu.
“Jujur saya kaget, karena orangnya sebenarnya saya kenal. Saya berharap pelakunya bisa segera ditangkap karena ini sudah merugikan banyak pihak,” ujarnya.
Ia juga menyebut bahwa dugaan pelaku tidak berdiri sendiri. Menurut Insanul , ada indikasi keterlibatan pihak lain yang saling berkaitan dalam kasus ini.
“Tidak hanya satu orang. Ada satu yang spesifik, tapi juga ada keterkaitan dengan pihak-pihak lain. Itu yang kami harapkan bisa diungkap oleh penyidik,” kata Insanul.
Lebih lanjut, Insanul mengungkapkan rasa kecewa atas dampak psikologis dan sosial yang ditimbulkan. Ia menyebut kerugian yang dialaminya tidak hanya bersifat pribadi, tetapi juga menyangkut keluarga.
“Kerugiannya jelas, secara psikis, sosial, finansial, sampai harga diri keluarga. Ini bukan hal yang ringan,” ungkapnya.
Kuasa hukum Gustomi menegaskan bahwa kliennya berada dalam posisi sebagai korban dalam perkara ini. Ia meminta publik menunggu hasil kerja penyidik agar fakta hukum dapat terungkap secara utuh.
“Perlu kami tegaskan, klien kami adalah korban dalam perkara ini. Saat ini fokus pemeriksaan masih pada dugaan illegal access, dan kami percaya penyidik akan bekerja secara profesional,” ujar Gustomi.
Insanul berharap proses hukum dapat berjalan transparan dan tuntas. Ia menekankan bahwa langkah hukum ini diambil untuk mencari keadilan, bukan sekadar mencari perhatian publik.
“Saya hanya ingin semuanya terang. Biarlah nanti penyidik yang menyampaikan siapa saja yang terlibat,” tutup Insanul. (*)
Artikel Asli
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5453913/original/071892200_1766539634-G83NhICa8AAo0I5.jpg)



