AFC Sensei Team Berkantor di Graha Pena, Tawarkan Produk Farmasi Unggulan Asal Jepang

harianfajar
3 jam lalu
Cover Berita

FAKAR, MAKASSAR – Asayama Family Club (AFC), perusahaan farmasi organik asal Jepang, terus memperluas jaringannya di Indonesia.

Melalui Sensei Team, AFC membuka kantor baru di Lt 3 Graha Pena Makassar Jl Urip Sumoharjo, Rabu (24/12/2025).

Perusahaan ini memperkenalkan tiga produk kesehatan unggulan kepada masyarakat Makassar dan Sulawesi Selatan.

Tiga produk tersebut yakni Subarashi, Utsukushii, dan Hikari. Seluruh produk diproduksi di Shizuoka, Jepang, dan Indonesia menjadi satu-satunya negara yang dipercaya memasarkan ketiganya.

“Produk ini dibuat di Jepang, tetapi justru dipasarkan khusus ke Indonesia. Orang Jepang sendiri meminta agar produk ini dikembangkan di Indonesia karena melihat potensinya,” ujar pimpinan Sensei Team Husniar,

Ia menjelaskan, AFC telah dijalankannya selama enam tahun dan memberikan dampak langsung, baik dari sisi kesehatan maupun ekonomi. Saat ini, jaringan AFC di Indonesia telah menjangkau sekitar 22.000 anggota.

“Yang kami rasakan bukan hanya sehat jasmani, tetapi juga sehat finansial. Dari sini kita bisa lebih tenang beribadah, bersedekah, dan mengejar kebahagiaan dunia akhirat,” ungkapnya.

Dari hasil bisnis tersebut, ia mengaku memperoleh bonus tahunan atau yang disebut “gaji ke-13”, dengan nominal bervariasi mulai dari Rp5 juta hingga miliaran rupiah. Sebagian hasil tersebut kemudian digunakan untuk mendukung pembukaan kantor Sensei Team di Makassar.

Sensei Team Makassar berstatus consignment, yakni di atas level stokis. Artinya, produk AFC dapat dilayani untuk siapa pun, meski bukan bagian dari tim. Selain Makassar, distribusi AFC juga telah menjangkau wilayah Gowa, Tanjung Bunga, dan Bone.

Terkait produk, Subarashi atau Salmon Ovary Peptide diklaim membantu regenerasi sel setelah terapi selama enam bulan. Manfaat yang disebutkan antara lain melancarkan peredaran darah, anti-hipertensi, mencegah penggumpalan darah, hingga anti-aging.

Produk kedua, Utsukushii, berbahan DNA salmon jantan, diklaim berfungsi sebagai anti-kanker, anti-tumor, meningkatkan imun tubuh, terapi hepatitis C, serta membersihkan usus.

Sementara produk ketiga, Hikari, difokuskan sebagai nutrisi otak, membantu pemulihan pasca stroke, menjaga kesehatan mata, serta disebut bermanfaat untuk terapi anak autis dan keterlambatan bicara.

“Produk AFC di Indonesia hanya tiga ini, jadi fokus dan mudah dipahami manfaatnya,” jelasnya.

Dari sisi legalitas, pihak AFC menegaskan seluruh produk telah mengantongi izin BPOM dan sertifikat halal. AFC juga disebut sebagai perusahaan farmasi tertua dan terbesar di Jepang yang telah go public.

“Meyakinkan masyarakat bukan lewat kata-kata, tapi bukti. Produk kami memiliki patent fungsi dan sudah diuji secara klinis oleh ilmuwan Jepang, China, dan Korea,” ujarnya.

Ke depan, ia berharap masyarakat Makassar dan Sulawesi Selatan semakin sadar pentingnya kesehatan berbasis produk organik, sekaligus melihat peluang ekonomi yang bisa dikembangkan bersama.

“Kami ingin masyarakat tidak hanya sehat jasmaninya, tapi juga sehat finansialnya. Sukses bersama dan menebar manfaat,” pungkasnya.

Leader AFC Indonesia Timur
Mansyur Natsir memaparkan, perusahaan farmasi asal Jepang yang telah berdiri sejak 1969.

Seluruh produk AFC diklaim berbahan non-kimia, namun tetap dapat diresepkan oleh dokter karena telah melalui uji klinis, memiliki paten fungsi, serta terdaftar dalam Medical Information System (MIMS).

“Walaupun produk kami non-kimia, dokter di seluruh dunia boleh meresepkannya karena sudah ada MIMS, uji klinis, dan paten fungsi,” ujarnya.

Ia menjelaskan, secara global produk AFC awalnya dipasarkan secara konvensional dan tersedia di apotek-apotek di berbagai negara. Namun sejak 2018, khusus untuk tiga produk yang dipasarkan di Indonesia, AFC mulai menerapkan sistem network marketing atau multi-level.

“Sejak 2018, AFC mencoba sistem multi-level karena model ini dinilai mampu menciptakan perubahan hidup bagi banyak orang, baik dari sisi kesehatan maupun ekonomi,” katanya.

Dari satu produk awal, AFC kini memiliki tiga produk utama yang dipasarkan di Indonesia. Sejak penerapan sistem tersebut, AFC disebut telah melahirkan banyak anggota dengan penghasilan tinggi.

Salah satu figur yang disorot adalah Husniar, mantan guru SMA Negeri 1 Makassar, yang kini memimpin Sensei Team Makassar.

Ia disebut mampu meraih penghasilan di atas Rp300 juta per bulan, dengan bonus tahunan mencapai sekitar Rp1 miliar.

“Makanya beliau bisa membangun basecamp dan kantor tim sendiri di Makassar untuk mendukung jaringan yang dibinanya,” ungkapnya.

Anggota Sensei Team, Sukarti Abd Azis berbagi cerita terkait pengalamannya bergabung di AFC.

Perempuan asal Makassar ini sebelumnya berkarier di dunia asuransi.

Namun penurunan pendapatan drastis membuat kondisi ekonominya terpuruk saat pandemi.

“Waktu Covid, income saya turun sekali. Pajak mobil saja belum bisa saya bayarkan,” kenangnya.

Di tengah kondisi tersebut, Kartini sempat diperkenalkan dengan Asayama Family Club (AFC).

Namun tawaran itu ia tolak karena identik dengan sistem multilevel marketing (MLM) yang sudah tidak lagi ingin ia geluti.

Hingga suatu pagi, usai salat subuh, Kartini secara tidak sengaja menonton video testimoni artis Ashanty yang membahas AFC.

Rasa penasaran pun muncul. Seharian penuh ia menghabiskan waktu mempelajari produk dan sistem bisnis AFC melalui berbagai platform digital.

“Saya lihat produknya bagus, testimoninya banyak, dan marketing plan-nya masuk akal,” ujarnya.

Keyakinan itu mendorongnya kembali menghubungi rekan lama hingga akhirnya bertemu langsung dengan pimpinan tim AFC.

Karena keterbatasan finansial, Kartini memulai langkah pertamanya dengan mengajak keluarga yang membutuhkan produk kesehatan untuk mencoba.

Hasilnya tak disangka. Dalam waktu 21 hari, Kartini mengaku mampu meraih penghasilan Rp25 juta dan mendapatkan reward perjalanan wisata. Pada bulan pertamanya, total pendapatan mencapai Rp36 juta.

“Ini bukan omset, tapi pendapatan bersih. Tidak ada stok barang, tidak ada modal,” jelasnya.

Perjalanan Kartini pun terus menanjak. Dalam kurun waktu dua tahun lebih, ia berhasil menjelajahi belasan negara, termasuk Jepang, dan meraih pendapatan dua digit.

Tingginya repeat order membuat bisnis tetap berjalan meski ia bepergian ke luar negeri.

“Sekarang justru bisnis yang kejar-kejar kita,” katanya sambil tersenyum.

Atas pencapaiannya, Kartini diangkat menjadi Ninja Elite oleh manajemen AFC dan kini berada di level Samurai.

Ia telah membangun jaringan tim di berbagai daerah seperti Ambon, Kendari, Palu, hingga Kalimantan.

“Ketemu AFC ini saya anggap karunia terbesar dari Allah. Di usia yang seharusnya orang sudah pensiun, saya justru menemukan masa terbaik dalam hidup saya,” pungkasnya. (*)


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Land Cruiser Milik Ade Kuswara Kunang Disita, KPK Telusuri Asal-usulnya
• 5 jam lalumediaindonesia.com
thumb
Taylor Swift Gelontorkan Dana Fantastis untuk Perayaan Natal Bersama Travis Kelce
• 22 jam lalutabloidbintang.com
thumb
Jadwal BEI Selama Libur Natal-Tahun Baru 2026
• 2 jam lalukumparan.com
thumb
Tantangan Remaja Berkawan (di) Media Sosial
• 13 jam lalukompas.id
thumb
Zero Post: Saat Gen Z Memilih Feed Kosong Demi Hidup Lebih Santai
• 3 jam laludewiku.com
Berhasil disimpan.