Bea Cukai Sita 1 Miliar Batang Rokok Ilegal hingga November 2025

viva.co.id
3 jam lalu
Cover Berita

Jakarta, VIVA – Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan melalui Kepala Subdirektorat Humas dan Penyuluhan, Budi Prasetiyo melaporkan, per November 2025 pihaknya telah menyita rokok ilegal hingga mencapai 1 miliar batang, atau meningkat 34,9 persen secara tahunan alias year-on-year (yoy).

Budi menjelaskan, penyitaan rokok ilegal sebanyak itu merupakan hasil dari 17.641 penindakan, yang umumnya didominasi oleh jenis sigaret kretek mesin (SKM) dan sigaret putih mesin (SPM).

Baca Juga :
Amran Ungkap Peredaran 72 Ton Bawang Bombai Impor Ilegal Mengandung OPTK Berbahaya
Rano Karno Tegaskan Esensi Kawasan Tanpa Rokok Bukan Diskriminasi Perokok, Tapi...

"Pengawasan merupakan bagian dari komitmen melindungi masyarakat dan mengamankan perekonomian nasional dari peredaran barang ilegal,” kata Budi dalam keterangannya, Rabu, 24 Desember 2025.

Bea Cukai Semarang Musnahkan Puluhan Juta Batang Rokok Ilegal
Photo :
  • Istimewa

Selain rokok ilegal, Bea Cukai juga melakukan penindakan terhadap narkotika sebanyak 1.730 kali. Pengawasan ini menindak barang bukti seberat 18,3 ton atau melonjak 157,4 persen (yoy) yang didominasi oleh ganja dan sabu.

Budi menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam mendukung kinerja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), khususnya di sektor kepabeanan dan cukai.

“Kepatuhan pengguna jasa, dukungan dunia usaha, serta peran aktif masyarakat sangat menentukan keberhasilan APBN. Sinergi inilah yang membuat APBN benar-benar bekerja untuk kesejahteraan rakyat,” ujar Budi.

Adapun penerimaan kepabeanan dan cukai tercatat sebesar Rp269,4 triliun atau 86,8 persen dari proyeksi laporan semester, tumbuh 4,5 persen (yoy).

Kinerja ini utamanya didorong oleh penerimaan Bea Keluar dan Cukai. Bea Masuk terealisasi Rp44,9 triliun atau 84,9 persen dari target APBN, meskipun terkontraksi 5,8 persen (yoy) akibat penurunan Bea Masuk komoditas pangan dan utilisasi fasilitas free trade agreement (FTA).

Sebaliknya, Bea Keluar menunjukkan lonjakan signifikan dengan realisasi Rp26,3 triliun atau 589,0 persen dari target APBN, tumbuh 52,2 persen (yoy).

“Kenaikan harga minyak kelapa sawit (CPO), peningkatan volume ekspor sawit, serta kebijakan ekspor konsentrat tembaga menjadi faktor utama pendorong kinerja Bea Keluar,” ujarnya.

Sementara penerimaan Cukai mencapai Rp198,2 triliun atau 81,2 persen dari target APBN, tumbuh 2,8 persen (yoy), di tengah penurunan produksi hasil tembakau menjadi 285 miliar batang.

Baca Juga :
Jakarta dan Wajah Baru Kehidupan Perkotaan di Tengah Pembatasan
Bank Mandiri Bakal Tebar Dividen Interim hingga Rp 9,3 triliun
Sering Razia, Purbaya Pede Sebut Bea Cukai Sudah Sulit Disogok

Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Manchester United Diperkirakan Tanpa Bruno Fernandes dalam 7 Laga hingga Tahun Depan
• 8 jam laluskor.id
thumb
Jadwal Padat Natal dan Tahun Baru, Arsenal Malah Dilanda Krisis usai Tembus Semifinal Piala Liga Inggris
• 5 jam lalutvonenews.com
thumb
Sitaaan Korupsi Sawit Rp6,6 Triliun Tekan Defisit
• 2 jam lalutvrinews.com
thumb
Demokrat Apresiasi Kepemimpinan Prabowo dalam Penanganan Bencana
• 18 jam lalujpnn.com
thumb
Mendagri Minta Pemda Realisasikan APBD untuk Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi
• 1 jam lalukumparan.com
Berhasil disimpan.