Sudirman Said: Mafia Migas Tidak Pernah Benar-benar Mati di Indonesia

fajar.co.id
3 jam lalu
Cover Berita

FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Sudirman Said, angkat bicara terkait pemanggilan dirinya oleh Kejaksaan Agung dalam perkara yang melibatkan mafia migas baru-baru ini.

Sudirman mengaku menerima banyak perhatian dan dukungan dari berbagai pihak menyusul pemeriksaan tersebut.

Ia membenarkan telah memenuhi panggilan Kejaksaan Agung untuk memberikan keterangan sebagai saksi.

“Saya menerima banyak sekali pertanyaan, atensi, dan support sehubungan dengan pemanggilan saya oleh Kejaksaan Agung,” ujar Sudirman di X @sudirmansaid (24/12/2025).

Ia menjelaskan, pemanggilan itu berkaitan dengan kasus di Pertamina dan Petral, yang menyeret isu mafia minyak dan gas bumi.

“Benar saya kemarin memenuhi panggilan Kejaksaan Agung untuk memberi keterangan sebagai saksi, dalam suatu kasus di Pertamina dan Petral. Kasus yang oleh publik sering disebut mafia migas,” ungkapnya.

Dalam pemeriksaan tersebut, Sudirman diminta menjelaskan peran serta pengalamannya saat menjabat sebagai Senior Vice President Integrated Supply Chain PT Pertamina (Persero) pada periode 2008-2009.

“Saya diminta menjelaskan hal-hal apa yang saya kerjakan, saya alami, dan saya ketahui di sekitar tugas saya sebagai Senior Vice President-Integrated Suply Chain, PT Pertamina (Persero), antara 2008-2009,” jelasnya.

Ia menegaskan telah memberikan keterangan secara maksimal dengan menyertakan dokumen pendukung yang dimiliki.

“Tentu saya jelaskan sebaik-baiknya, dengan segala kelengkapan dokumen yang ada,” Sudirman menuturkan.

Sebagai warga negara, Sudirman menegaskan komitmennya untuk terus mendukung penegakan hukum dan pemberantasan korupsi di Indonesia.

“Sebagai warga negara yang baik, saya akan terus berjuang dan mendukung segala upaya penegakan hukum dan pemberantasan korupsi,” tegasnya.

Kata Sudirman, pemberantasan mafia migas masih menjadi pekerjaan rumah besar yang belum sepenuhnya terselesaikan karena kerap terbentur kepentingan politik jangka pendek.

“Pemberesan mafia migas adalah salah satu unfinished business. Berkali diupayakan, berkali pula terhalang oleh kepentingan politik sesaat,” terangnya.

Meski demikian, ia optimistis terhadap masa depan Indonesia.

Sudirman bilang, negeri ini memiliki kekuatan besar, baik dari sisi sumber daya alam maupun ketangguhan rakyatnya.

“Saya percaya, negeri ini sungguh kuat, warganya tangguh, dengan sumber daya alam melimpah,” imbuhnya.

Ia pun merumuskan tiga pekerjaan rumah utama yang menurutnya harus segera dituntaskan agar Indonesia bisa melompat lebih jauh.

“PR kita tinggal tiga saja. Penegakkan Hukum, Pemberantasan Korupsi, dan Kepemimpinan yang berintegritas dan kompeten,” tegasnya.

Jika ketiga hal tersebut dapat diselesaikan, ia yakin Indonesia akan melesat menjadi negara yang disegani.

“Bila kita bisa menyelesaikan ketiga PR ini, Indonesia unstoppable, akan menjadi juara,” tandasnya.

Tidak berhenti di situ, Sudirman mengajak seluruh elemen bangsa untuk tidak pernah lelah mencintai Tanah Air.

“Jangan pernah lelah mencintai Indonesia,” kuncinya. (Muhsin/fajar)


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Dari Lawan jadi Kawan, Tim Baru Rivan Nurmulki andalkan dua Top Skor SEA GAmes 2025 di Liga Voli Thailand Musim ini
• 23 jam lalutvonenews.com
thumb
Daftar Lagu Populer Natal Terbaik, Wajib Masuk Playlist 2025
• 19 jam lalumediaindonesia.com
thumb
Pakar Tegaskan Program Makan Bergizi Gratis Harus Tetap Berjalan Meski Libur Sekolah
• 6 jam lalupantau.com
thumb
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Naik Lagi: UBS Tembus Rp2,652 Juta per Gram, Galeri24 Ikut Terkerek
• 12 jam lalukompas.tv
thumb
Masalah KDRT Kembali Diungkit, Rizky Billar Siap Laporkan Seorang Istri Polisi
• 6 jam lalucumicumi.com
Berhasil disimpan.