Kodam Jaya turut mengimbau masyarakat untuk tidak menyalakan kembang api saat perayaan Tahun Baru 2026. Imbauan itu sejalan dengan surat edaran Gubernur DKI Jakarta serta arahan pemerintah pusat.
Hal tersebut disampaikan Danrem 051/WKT Brigjen TNI Nugroho Imam usai apel kesiapsiagaan pengamanan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 bersama Polda Metro Jaya di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Rabu (24/12).
Menanggapi larangan pesta kembang api saat malam tahun baru, Nugroho mengatakan imbauan tersebut merupakan bentuk empati kepada masyarakat yang terdampak bencana.
“Itu perintah itu dari Pak Gubernur kemudian dari Pak Presiden ataupun dari Istana juga sudah ada ya mari kita sama-sama kita imbau juga semua masyarakat ya kita mari sama-sama karena ini kan empati kita ya kepada sebagian warga kita yang masih terkena bencana," kata Nugroho.
"Oleh sebab itu mari sama-sama ya hiburan ataupun kalau memang ada ya sewajarnya jangan kita terlalu berlebihan apalagi sampai kembang api pesta itu,” tambah dia.
Ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk mematuhi imbauan tersebut demi menjaga suasana yang kondusif. "Ya kalau kita sendiri tidak melaksanakan ya siapa lagi. Itu adalah imbauan sama-sama kita jaga, sama-sama kita laksanakan,” ujarnya.
Sebelumnya, Kodam Jaya menggelar apel kesiapsiagaan pengamanan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 bersama Polda Metro Jaya di kawasan Monas. Dalam apel itu, TNI menyiagakan sekitar 4.500 prajurit untuk menjaga kondusivitas Jakarta selama rangkaian perayaan Natal hingga Tahun Baru.
Nugroho menjelaskan, apel digelar sebagai bentuk kesiapan pengamanan jelang ibadah Natal yang dimulai pada malam hari. Pengamanan dilakukan secara sinergis bersama Polri.
Terkait jumlah personel, Kodam Jaya mengerahkan ribuan prajurit yang disebar di sejumlah titik.
“Untuk personel ya, Kodam Jaya ini ada yang berada saat ini yang untuk melaksanakan patroli sore ini dan malam itu ada 4.500,” ujarnya.
“Dari Polri, 500 orang ya kita sama-sama melaksanakan, titik-titik ini nanti dibagi ya pada dasarnya masyarakat yang akan melaksanakan ibadah malam ini harus betul-betul merasa aman sehingga beribadah dengan khidmat,” jelas Nugroho.
Pengamanan difokuskan pada tempat-tempat ibadah serta pusat-pusat keramaian, baik saat perayaan Natal maupun menjelang pergantian tahun.




