Mendiktisaintek & KP2MI Targetkan Lulusan Pendidikan Tinggi-Vokasi Laku di Pasar Kerja

jpnn.com
3 jam lalu
Cover Berita

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek), Brian Yuliarto menyampaikan pekerja migran Indonesia merupakan representasi kualitas SDM bangsa di tingkat global.

Pekerja migran Indonesia bukan sekadar tenaga kerja, tetapi duta bangsa yang menunjukkan kualitas kompetensi, profesionalisme, dan daya saing SDM Indonesia di panggung internasional.

BACA JUGA: Mendikdasmen: TKA Jenjang SD dan SMP Diintegrasikan dengan Asesmen Nasional

"Pendidikan tinggi dan vokasi harus hadir untuk menyiapkan lulusan yang memiliki keterampilan, sertifikasi, serta kemampuan bahasa yang sesuai dengan kebutuhan negara tujuan,” ujar Menteri Brian di sela-sela penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) Kemdiktisaintek dengan Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI) sebagai langkah strategis memperkuat sinergi pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) unggul dan berdaya saing global dalam menghadapi momentum bonus demografi Indonesia, Rabu (24/12). 

Penandatanganan nota kesepahaman ini merupakan komitmen bersama untuk memastikan lulusan pendidikan tinggi dan vokasi memiliki kompetensi yang relevan dengan kebutuhan dunia kerja, baik di dalam negeri maupun di pasar kerja internasional, serta memperoleh perlindungan yang memadai.

BACA JUGA: Mendiktisaintek Optimistis Indonesia Jadi Kekuatan Inovasi Baru di Asia

Kolaborasi antara Kemdiktisaintek dengan KP2MI menjadi penting mengingat jumlah penduduk usia produktif Indonesia saat ini hampir dua kali lipat dibandingkan penduduk usia anak dan lanjut usia. Tanpa kesiapan SDM yang memadai, bonus demografi berpotensi menjadi tantangan sosial dan ekonomi.

Sinergi lintas kementerian diharapkan mampu menjembatani kesenjangan antara output pendidikan dan kebutuhan kompetensi dunia kerja.

BACA JUGA: Lewat Rakor, Kemnaker Terus Tingkatkan Koordinasi dan Sinergi Informasi Pasar Kerja

Menteri KP2MI, Mukhtarudin menyampaikan bahwa peningkatan kualitas pekerja migran harus dimulai sejak sebelum penempatan melalui penguatan pendidikan dan pelatihan. 

“Kunci utama pelindungan pekerja migran adalah peningkatan kualitas SDM. Pekerja yang memiliki keterampilan tinggi, sertifikasi, dan kemampuan bahasa yang baik akan lebih terlindungi serta mampu mengisi peluang kerja profesional di luar negeri,” ujar Mukhtarudin.

Melalui nota kesepahaman ini, kedua kementerian memperkuat keterkaitan antara pendidikan tinggi dan vokasi dengan kebutuhan pasar kerja melalui penyelarasan kurikulum berbasis industri, penguatan pendidikan vokasi, peningkatan keterampilan melalui upskilling dan reskilling, pengembangan kemampuan bahasa asing sesuai negara tujuan, serta dukungan sertifikasi kompetensi yang diakui secara internasional. (esy/jpnn)

 

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Eks SDM Perusahaan Teknologi Bakal Mudah Diserap Pasar Kerja


Redaktur : Elfany Kurniawan
Reporter : Mesyia Muhammad


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Jenazah Pekerja Migran Korban Kebakaran di Hong Kong Dipulangkan ke Malang
• 19 jam lalurepublika.co.id
thumb
Waka Komisi IX DPR Minta Program MBG Dihentikan Selama Libur Sekolah karena tak Efektif
• 5 jam lalumerahputih.com
thumb
Avatar: Fire and Ash Menuju 3 Juta Penonton di Indonesia, The Conjuring: Last Rites Siap-siap Tergeser
• 23 jam lalutabloidbintang.com
thumb
Belum Sebulan IPO, Saham Abadi Lestari (RLCO) Masuk Papan FCA
• 16 jam laluidxchannel.com
thumb
Masyarakat Diminta Waspada, Semeru Erupsi Disertai Letusan Setinggi 900 Meter Dan Suara Gemuruh
• 11 jam lalunarasi.tv
Berhasil disimpan.