VIVA – Kabar mengejutkan datang dari 'Martinator', Jorge Martin. Sang juara dunia MotoGP 2024 ini secara blak-blakan mengaku sempat berada di titik terendah dalam kariernya. Bukan sekadar soal kalah balapan, Martin mengakui trauma cedera parah di musim 2025 hampir membuatnya memutuskan untuk gantung helm lebih awal.
Musim 2025 memang menjadi periode paling kelam bagi pembalap asal Spanyol ini. Dari total 22 seri balapan, ia hanya mampu berkompetisi di 7 seri saja. Selebihnya, Martin harus berjibaku di ruang operasi akibat patah tulang di delapan titik berbeda, mulai dari rusuk, punggung, hingga bahu.
Secara psikologis, kondisi ini adalah ujian terberat. Martin mengungkapkan bahwa rasa sakit fisik bisa diobati, namun rasa takut untuk kembali memacu motor hingga kecepatan 300 km/jam adalah tantangan yang berbeda.
"Saya sempat berpikir untuk berhenti. Rasa sakitnya sangat luar biasa dan masa pemulihannya terasa sangat panjang," ungkap Martin sebagaimana dikutip dari laman resmi MotoGP.
Transformasi Gaya Balap: Belajar dari Rasa SakitMemasuki persiapan musim 2026, Martin menegaskan telah merombak total pola pikirnya. Ia tidak ingin lagi menjadi pembalap yang sekadar "nekat" tanpa perhitungan. Baginya, konsistensi jauh lebih penting daripada satu kemenangan yang berisiko tinggi.
Ia menyadari bahwa untuk menjinakkan motor Aprilia RS-GP, ia harus mampu mengendalikan egonya. Martin menekankan pentingnya manajemen risiko agar kejadian fatal yang menimpanya di masa lalu tidak terulang kembali.
"Pelajaran terpenting bagi saya adalah tidak melakukan lebih dari yang seharusnya. Terkadang saya tidak mengenal motor sepenuhnya, tapi saya memaksanya hingga batas (limit), itulah penyebab kecelakaan. Ini adalah hal utama yang saya pelajari," jelasnya saat sesi tes resmi.
Meski sempat terpuruk, ambisi Martin tidak padam. Ia merasa tantangan di Aprilia memberinya "nafas baru". Dengan kondisi fisik yang kini diklaim mencapai 100 persen, Martin siap tampil dengan versi dirinya yang lebih dewasa dan perhitungan untuk menantang dominasi Ducati musim depan.



