Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin menjelaskan proses percepatan pemulihan Taman Nasional Tesso Nilo yang dilakukan oleh Satuan Tugas Penertiban Kawasan Hutan (Satgas PKH). Burhanuddin mengatakan, Satgas PKH sudah mulai merelokasi penduduk di Tesso Nilo.
Hal itu disampaikan Burhanuddin dalam acara penyerahan kawasan hutan dan hasil penagihan denda administratif dan hasil penyelamatan keuangan negara di Kejaksaan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (24/12).
“Kami laporkan juga berkaitan dengan percepatan pemulihan Taman Nasional Tesso Nilo, Satgas PKH telah melakukan berbagai langkah strategis untuk melakukan relokasi penduduk,” kata Burhanuddin dalam sambutannya.
Langkah yang dilakukan Satgas PKH yaitu pendataan penduduk dan sarana prasarana yang ada di dalamnya. Burhanuddin menjelaskan, terdapat 7 permukiman masyarakat yang termasuk dalam 7 desa. Permukiman tersebut dihuni 5.733 kepala keluarga dengan jumlah jiwa 22.183 orang.
Para penduduk juga menghuni 573 bangunan. Satgas PKH juga menemukan 12 sekolah, jumlah rumah ibadah sebanyak 52, dan 12 fasilitas kesehatan 12. Selain itu, jumlah kepala keluarga (KK) yang telah didaftarkan untuk mengikuti program relokasi sebanyak 1.465 KK.
“Telah menyiapkan lahan hasil penguasaan kembali seluas 8.077 hektare untuk merelokasi penduduk kawasan TNTN,” katanya.
Selain itu juga Satgas PKH telah melakukan relokasi penduduk tahap I pada 20 Desember 2025 terhadap 227 KK dari lahan perkebunan sawit seluas 6.330,78 hektare.
Adapun, acara hari ini juga dihadiri Panglima TNI Agus Subiyanto, Kapolri Listyo Sigit Prabowo, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni, CEO Danantara Rosan Roeslani, Seskab Teddy Indra Wijaya, dan Mensesneg Prasetyo Hadi.


