DEPOK, DISWAY.ID-- Ancaman teror bom yang menyasar SMA Muhammadiyah 7 Sawangan, Kota Depok, sempat menimbulkan kekhawatiran di lingkungan sekolah, terutama karena kejadian itu terjadi di jelang pengambilan rapor siswa.
Salah satu guru, Asep mengaku pihak sekolah langsung meningkatkan kewaspadaan begitu menerima informasi adanya ancaman tersebut.
BACA JUGA:SEA Games 2025 Jadi Patokan Kemenpora Menyusun Strategi Asian Games dan Olimpiade 2028
BACA JUGA:Siap-siap Liburan! KAI Beri Diskon 25% Tiket KA Jarak Jauh buat Nataru, Cek Daftarnya di Sini!
"Ya kita juga berjaga-jaga di sini, ngeri juga tadi. Takutnya kan ngaku-ngaku anak sekolah, kita juga enggak kenal. Itu yang bahaya, orang lagi ngambil rapor tadi," katanya saat ditemui disway.id di lokasi, Rabu 24 Desember 2025.
Meski sempat diliputi rasa cemas, Asep memastikan situasi di sekolah hingga siang hari berjalan aman dan terkendali. Ia bersyukur tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
"Alhamdulillah sih kondusif hari ini. Biar enggak ada kegaduhan juga, apalagi kan jelang libur," ucapnya.
Menurutnya, sempat ada orang tua siswa yang menilai ancaman tersebut hanya sekadar candaan. Namun pihak sekolah menegaskan tetap memandang serius setiap bentuk ancaman.
BACA JUGA:Pekerja Migran Didorong Naik Kelas, Kemendiktisaintek Siapkan SDM Unggul untuk Pasar Global
BACA JUGA:Rekomendasi Pasar Modern Belanja Kebutuhan Pokok di Gading Serpong, One Stop Shopping
"Kalau bercanda-bercanda jangan kayak gitu. Kan kejadian kayak di Jakarta itu bahaya," ujarnya.
Ia juga menyebutkan bahwa orang yang dicurigai terkait ancaman tersebut bukan berasal dari lingkungan sekolah.
"Bukan orang sini lah, enggak kenal (Peneror, red)," paparnya.
Informasi awal mengenai teror bom itu, kata Asep, diterima dari pihak sekolah melalui email sekolah yang dikelola operator.
"Masuknya ke email sekolah. Yang tahu email kan operator sekolah. Dari situ disampaikan ke bapak kepala sekolah SMA," terangnya.
- 1
- 2
- 3
- »




