FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Sebagai bentuk dan rasa kepedulian atas musibah menimpa wilayah Sumatera Barat, Sumatera Utara dan Aceh, Dompet Dhuafa kembali bergerak untuk membantu saudara tergolong penyintas yang mengalaminya.
Dengan kehadiranya, kini Dompet Dhuafa menyelenggarakan acara pelepasan relawan pendidikan ke 3 (tiga) wilayah terdampak bencana.
Acara terselenggara diawali dengan pembacaan puisi oleh adik-adik dari sekolah dasar negeri (SDN) Ciganjur 04 Jagakarsa, dengan alunan bacaan yang meyentuh dan memecah dikeheningan suasana ruang di Sasana Budaya Rumah Kita Dompet Dhuafa. Bait-bait puisi yang mereka bawakan dan bacakan menjadi pengantar haru dalam pelepasan Relawan Respon Darurat Pendidikan (RDP) yang akan bertugas diwilayah terdampak bencana di Sumatera.
Dalam kesempatan ini, acara terselenggara pun dihadiri dari perwakilan Dompet Dhuafa yang diwakili oleh Bobby P. Manullang (General Manager Dompet Dhuafa), Mulyadi Saputra (Deputi Direktur I YPUU) dan M. Shirli Gumilang (Ketua RDP Great Edunesia Dompet Dhuafa).
Pernyataan sikap mereka semua menekankan bekerja cepat dan tepat dengan rasa dan jiwa penyabar memahami karakteristik masyarakat disana. Ini menjadi momentum krusial kemanusiaan di sektor pendidikan. Nantinya para relawan yang dilepas akan terjun langsung menangani kebutuhan pendidikan para penyintas banjir dan longsor di Sumatera.
Bencana di Sumatera tidak hanya merusak bangunan sekolah beserta fasilitasnya, tetapi juga mengguncang masyarakat disana secara kondisi psikososial siswa dan guru. Merespon dengan kondisi tersebut, Dompet Dhuafa melalui Great Edunesia menerjunkan tim RDP dengan mencanangkan 7 (tujuh) program intervensi utama untuk memastikan hak pendidikan anak-anak penyintas tetap terpenuhi.
Pencanangan program dimaksud, mencakup pendirian bangunan Sekolah Darurat, distribusi akan perlengkapan sekolah, serta proram Sekolah Ceria untuk mengembalikan keceriaan dan senyuman anak-anak. Selain itu, relawan nantinya juga dibekali kemampuan Psychological First Aid (PFA) guna pemulihan trauma, dan juga adanya layanan vokasi, pembangunan renovasi sekolah hingga Kelas Literasi Kreatif Kebencanaan.
Dalam orasinya ketua RDP GREAT Edunesia Dompet Dhuafa, M Shirli Gumilang, menekankan dan mengatakan relawan tidak hanya diberangkatkan secara fisik, tetapi juga diperkokoh secara moral. Kehadiran para relawan tersebut membawa pesan pendidikan dan pemulihan harus terus berjalan bagi anak-anak dan guru di masa tanggap darurat.
Mengakhiri acara seremonial pelepasan, Dompet Dhuafa lepas 31 relawan darurat pendidikan (RDP) menjadi sorotan utama yakni penyerahan Modul Ajar KliK Kebencanaan. Modul ini dirancang sebagai panduan praktis dan memudahkan bagi relawan dan para pendidik lokal dalam menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar yang adaptif di situasi krisis.
Dan secara simbolis lainya dari perwakilan relawan, adanya penyematan jaket relawan yang disematkan oleh perwakilan Dompet Dhuafa, Bobby P. Manullang (General Manager Dompet Dhuafa), Mulyadi Saputra (Deputi Direktur I YPUU).
Agenda terakhir di tutup dengan konfrensi pers serta sesi tanya jawab dari teman-teman jurnalis. Pun menegaskan adanya transparansi dan kesiapan yang perlu dipublikasikan dan atas respon tanggap darurat yang di laksanakan dan dijalankan selama misi di lokasi. Ini menjadi langkah kuat dan selanjutnya untuk memulihkan denyut nadi pendidikan diwilayah terdampak, dan memastikan pula bahwa bencana tidak merenggut masa depan generasi di Sumatera Barat, Sumatera Utara dan Aceh. (fajar)



