VIVA – Industri olahraga dinilai menyimpan potensi besar sebagai salah satu penggerak utama ekonomi nasional. Besarnya jumlah penduduk Indonesia, ditambah meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap gaya hidup sehat dan aktif, membuat sektor ini terus menunjukkan tren pertumbuhan positif.
Perkembangan industri olahraga tidak hanya terbatas pada aktivitas pertandingan atau prestasi atlet. Ekosistemnya mencakup produksi dan perdagangan alat olahraga, layanan kebugaran dan rehabilitasi, sport tourism, pembangunan fasilitas olahraga, hingga ekonomi kreatif berbasis konten dan digital. Rantai industri tersebut membuka peluang kerja yang luas, mulai dari pelatih, tenaga medis olahraga, jurnalis, pengembang fasilitas, hingga pelaku UMKM.
Selain berdampak secara ekonomi, olahraga juga memberi manfaat sosial jangka panjang. Produktivitas masyarakat meningkat, kualitas sumber daya manusia berkembang, serta biaya kesehatan dapat ditekan. Tak hanya itu, industri olahraga memiliki keterkaitan erat dengan sektor lain seperti pendidikan, pariwisata, properti, hingga perhotelan.
Secara global, industri olahraga menunjukkan pertumbuhan signifikan. Nilai pasar olahraga dunia diperkirakan melonjak dari 388,28 miliar dolar AS pada 2020 menjadi 440,77 miliar dolar AS pada 2021.
Bahkan, pada 2025 nilainya diproyeksikan menembus 599,9 miliar dolar AS, dengan laju pertumbuhan melampaui pertumbuhan ekonomi global. Kondisi ini mendorong negara-negara maju menjadikan industri olahraga sebagai sumber pertumbuhan ekonomi baru.
Dosen Ilmu Keolahragaan Universitas Muhammadiyah Cirebon, Wahyu Erfandy, menilai perputaran uang di industri olahraga Indonesia sebenarnya sudah sangat besar. Namun, potensi tersebut belum digarap secara optimal.
“Potensi industri olahraga di Indonesia sangat besar. Jika dikelola dengan benar, uang yang beredar bisa mencapai ratusan triliun rupiah, mencakup berbagai subsektor mulai dari produk olahraga, jasa, hingga ekonomi kreatif berbasis digital,” ujar Wahyu.
Ia menambahkan, industri olahraga juga berpeluang menjadi motor penggerak sektor manufaktur dan UMKM nasional. Produk lokal seperti apparel, sepatu, perlengkapan olahraga, hingga makanan sehat memiliki pasar yang luas jika didukung kebijakan yang tepat dan berkelanjutan.
“Produk lokal punya peluang besar untuk berkembang. Ini bisa membuka lapangan kerja baru dan mendorong kemandirian ekonomi masyarakat,” katanya.
Wahyu juga menyoroti efek berganda industri olahraga terhadap sektor lain, termasuk pariwisata dan kuliner. Sport tourism berbasis aktivitas, seperti bersepeda atau lari di destinasi alam, dinilai mampu menggerakkan ekonomi daerah secara langsung.




:strip_icc()/kly-media-production/medias/5181192/original/055179300_1743916780-0a9353c5-b536-4505-ae46-a25091bfe028.jpeg)
