Jakarta, ERANASIONAL.COM — Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), meninjau langsung kesiapan layanan angkutan Natal dan Tahun Baru (Nataru) di Stasiun Gambir, Jakarta, Selasa (23/12/2025).
Kunjungan ini dilakukan untuk memastikan kesiapan operasional perkeretaapian nasional dalam menghadapi lonjakan penumpang, termasuk pengelolaan posko 24 jam serta langkah-langkah mitigasi yang disiapkan guna menjamin keselamatan, ketepatan waktu, dan kenyamanan perjalanan masyarakat selama masa Nataru.
Dalam kesempatan tersebut, Menko AHY mengapresiasi PT Kereta Api Indonesia (KAI) atas kesiapan menyeluruh yang telah dilakukan, mulai dari peningkatan layanan, kesiapsiagaan sumber daya manusia, hingga penguatan aspek keselamatan di tengah tingginya mobilitas masyarakat pada periode libur akhir tahun.
Pada masa Nataru tahun ini, pemerintah mendukung kebijakan diskon tarif kereta api hingga 30 persen yang ditujukan bagi sekitar 1,5 juta penumpang.
Selain itu, dibandingkan tahun lalu, terdapat peningkatan frekuensi perjalanan kereta api sekitar 8,5 persen serta penambahan kapasitas tempat duduk sekitar 3 persen atau sekitar 3,5 juta kursi, guna mengakomodasi tingginya permintaan perjalanan masyarakat.
Menko AHY bersama penumpang KAI dalam kunjungannya untuk pengecekan kesiapan angkutan Nataru di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat. Dok: Eranasional/HO Kemenko Infrastruktur“Ini yang diharapkan bisa mengakomodasi meningkatnya jumlah perjalanan masyarakat selama masa Nataru. Tadi kami juga mendapatkan penjelasan bahwa kita harus mengantisipasi faktor-faktor teknis dan cuaca. Cuaca akhir-akhir ini memang perlu kita waspadai dan mitigasi,” ujar Menko AHY.
Menko AHY menegaskan bahwa keselamatan, ketepatan waktu, dan kenyamanan merupakan tiga pilar utama dalam pelayanan kereta api, khususnya pada periode puncak mobilitas seperti Nataru.
Ia mengingatkan agar kewaspadaan terhadap faktor teknis dan cuaca ekstrem terus ditingkatkan, terutama di wilayah Pulau Jawa yang diperkirakan mengalami peningkatan curah hujan hingga Januari 2026.
Menurut Menko AHY, ketepatan waktu layanan harus berjalan seiring dengan penguatan aspek keselamatan.
Ia menegaskan bahwa setiap potensi risiko harus dimitigasi secara cermat agar perjalanan masyarakat tetap aman dan terkendali.
“Tadi saya mencatat ada delapan upaya yang dilakukan, mulai dari ramp check, inspeksi bersama, prosecutor padu, penambahan kereta api, antisipasi gangguan sarana dan prasarana, peningkatan layanan, hingga kampanye aksi keselamatan. Mudah-mudahan ini semua bisa kita kawal bersama,” jelas Menko AHY.
Dalam kunjungan tersebut, Menko AHY juga secara simbolis melepas keberangkatan Kereta Cakrabuana dengan rute Gambir–Cirebon. Pelepasan ini menjadi simbol kesiapan layanan kereta api jarak jauh dalam melayani masyarakat selama periode Nataru.
Menko AHY menambahkan bahwa ke depan pemerintah berkomitmen memperkuat konektivitas nasional melalui pengembangan dan reaktivasi jaringan rel kereta api di berbagai wilayah Indonesia.
“Sekitar 7 ribu kilometer jalur rel yang saat ini beroperasi, pemerintah menargetkan pengembangan hingga 12 ribu kilometer, sejalan dengan arah kebijakan Presiden Prabowo Subianto,”ujar dia.
Selain fungsi transportasi, Menko AHY menilai stasiun kereta api juga memiliki potensi besar untuk berkembang sebagai ruang publik dan ikon kota yang nyaman dan ramah masyarakat.
Penataan stasiun yang baik, menurutnya, dapat meningkatkan pengalaman pengguna jasa sekaligus mendorong pertumbuhan UMKM, pariwisata, dan ekonomi kreatif di sekitar kawasan stasiun.
Berbagai Langkah Strategis
Sementara itu, Direktur Utama PT KAI, Bobby Rachmat, menjelaskan bahwa KAI telah menyiapkan berbagai langkah strategis untuk menghadapi angkutan Nataru yang berlangsung sejak 18 Desember 2025 hingga 4 Januari 2026.
“KAI meningkatkan frekuensi perjalanan dan menambah layanan kereta api, termasuk dari dan menuju Stasiun Gambir yang menjadi salah satu stasiun dengan volume penumpang tertinggi selama periode Nataru,” tambah Dirut Bobby.
Secara nasional, lanjut dikatakannya, KAI menyiapkan sekitar 49,6 juta tempat duduk, dengan sekitar 3,5 juta di antaranya untuk layanan kereta api jarak jauh. Angka tersebut mengalami kenaikan sekitar 3 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
“Saat ini okupansi kereta-kereta KAI sudah mencapai 83 persen dan diperkirakan akan mencapai puncaknya pada tanggal 28 Desember, kemudian arus balik diprediksi terjadi pada 3 dan 4 Januari,” jelas Dirut Bobby.
Dirut Bobby juga menyampaikan bahwa kinerja ketepatan waktu atau on-time performance (OTP) KAI terus membaik setelah sempat mengalami penurunan pada hari pertama operasional, dan kini kembali berada di kisaran di atas 99 persen.
Hal ini menunjukkan kesiapan KAI dalam melakukan mitigasi gangguan dan memastikan perjalanan pelanggan tetap lancar.
Menko AHY mengajak seluruh pihak untuk terus mengawal operasional KAI selama periode Nataru agar tetap menjadi moda transportasi andalan masyarakat. Ia juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh petugas di lapangan yang tetap bekerja siang dan malam demi melayani kebutuhan mobilitas publik pada masa libur akhir tahun.
Kunjungan ini menegaskan sinergi antara pemerintah dan PT KAI dalam menghadirkan layanan transportasi yang selamat, andal, dan berkelanjutan, sekaligus mendukung kelancaran arus mudik dan balik Natal dan Tahun Baru melalui Stasiun Gambir sebagai salah satu simpul utama perkeretaapian nasional.





