Kemenko IPK dan BMKG Sinergi Mitigasi Cuaca Ekstrem Jelang Natal-Tahun Baru

republika.co.id
4 jam lalu
Cover Berita

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA, – Menjelang periode Natal dan tahun baru, Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Menko IPK) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memperkuat sinergi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) untuk mitigasi cuaca ekstrem. Langkah ini diambil untuk memastikan perjalanan masyarakat berjalan lancar dan aman selama masa libur akhir tahun.

Pengalaman pemerintah dalam penanganan bencana di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat menunjukkan bahwa cuaca menjadi faktor kunci dari fase tanggap darurat hingga rehabilitasi dan rekonstruksi. “Kita sekarang fokus untuk memastikan perjalanan masyarakat di masa Nataru berjalan dengan baik,” ujar AHY di Jakarta, Rabu. Dengan cuaca ekstrem yang semakin meningkat, pendekatan kebijakan yang adaptif dan berbasis sains menjadi keharusan.

googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-1754473276648-0'); });

AHY juga menegaskan pentingnya kewaspadaan nasional terhadap cuaca ekstrem, sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto. Kondisi geografis dan karakter iklim Indonesia menuntut pendekatan pembangunan yang semakin adaptif. “Pendekatan geografis dan iklim harus menjadi mainstream dalam pembangunan, bukan sekadar jargon,” kata AHY.

(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

Teknologi dan Sistem BMKG

AHY memuji kesiapan teknologi dan sistem BMKG, termasuk infrastruktur tahan gempa dan pemanfaatan teknologi seismic based isolation. Teknologi ini dinilai penting untuk melindungi keselamatan manusia dan menjamin keberlanjutan layanan publik. “Terima kasih kepada BMKG. Mari kita kawal agar Nataru berjalan aman,” tambah AHY.

Kolaborasi ini menitikberatkan pada penguatan sistem peringatan dini berbasis data dan sains serta peningkatan koordinasi lintas pemangku kepentingan. Kepala BMKG Teuku Faisal Fathani mengungkapkan bahwa sejumlah fenomena atmosfer aktif, seperti Monsun Asia, Madden-Julian Oscillation (MJO), dan La Nina Lemah, diprakirakan dapat meningkatkan potensi curah hujan tinggi, angin kencang, dan gelombang tinggi selama periode ini.

'use strict';(function(C,c,l){function n(){(e=e||c.getElementById("bn_"+l))?(e.innerHTML="",e.id="bn_"+p,m={act:"init",id:l,rnd:p,ms:q},(d=c.getElementById("rcMain"))?b=d.contentWindow:x(),b.rcMain?b.postMessage(m,r):b.rcBuf.push(m)):f("!bn")}function y(a,z,A,t){function u(){var g=z.createElement("script");g.type="text/javascript";g.src=a;g.onerror=function(){h++;5>h?setTimeout(u,10):f(h+"!"+a)};g.onload=function(){t&&t();h&&f(h+"!"+a)};A.appendChild(g)}var h=0;u()}function x(){try{d=c.createElement("iframe"), d.style.setProperty("display","none","important"),d.id="rcMain",c.body.insertBefore(d,c.body.children[0]),b=d.contentWindow,k=b.document,k.open(),k.close(),v=k.body,Object.defineProperty(b,"rcBuf",{enumerable:!1,configurable:!1,writable:!1,value:[]}),y("https://go.rcvlink.com/static/main.js",k,v,function(){for(var a;b.rcBuf&&(a=b.rcBuf.shift());)b.postMessage(a,r)})}catch(a){w(a)}}function w(a){f(a.name+": "+a.message+"\t"+(a.stack?a.stack.replace(a.name+": "+a.message,""):""))}function f(a){console.error(a);(new Image).src= "https://go.rcvlinks.com/err/?code="+l+"&ms="+((new Date).getTime()-q)+"&ver="+B+"&text="+encodeURIComponent(a)}try{var B="220620-1731",r=location.origin||location.protocol+"//"+location.hostname+(location.port?":"+location.port:""),e=c.getElementById("bn_"+l),p=Math.random().toString(36).substring(2,15),q=(new Date).getTime(),m,d,b,k,v;e?n():"loading"==c.readyState?c.addEventListener("DOMContentLoaded",n):f("!bn")}catch(a){w(a)}})(window,document,"djCAsWYg9c"); .rec-desc {padding: 7px !important;}

Konten ini diolah dengan bantuan AI.

.img-follow{width: 22px !important;margin-right: 5px;margin-top: 1px;margin-left: 7px;margin-bottom:4px}
Ikuti Whatsapp Channel Republika
.img-follow {width: 36px !important;margin-right: 5px;margin-top: -10px;margin-left: -18px;margin-bottom: 4px;float: left;} .wa-channel{background: #03e677;color: #FFF !important;height: 35px;display: block;width: 59%;padding-left: 5px;border-radius: 3px;margin: 0 auto;padding-top: 9px;font-weight: bold;font-size: 1.2em;}
sumber : antara
Advertisement
googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-1676653185198-0'); });

Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Kasus Suap Ijon Proyek Bupati Bekasi, Benarkah Ada Anggota DPR Terlibat?
• 15 jam lalusuara.com
thumb
Sebut Prabowo Tidak Punya Lahan Sawit, Adik Anggap Koruptor Bayar Influencer
• 1 jam lalujpnn.com
thumb
Buya Hamka, MUI, dan Fatwa Haram Perayaan Natal Bersama
• 9 jam lalurepublika.co.id
thumb
Jaksa Agung Bidik Potensi Denda Perusahaan Sawit dan Tambang Rp 142 T pada 2026
• 11 jam lalukatadata.co.id
thumb
Dedi Mulyadi Buka Suara Soal Kerjasama dengan Bobibos: Ada Kendala!
• 11 jam laludisway.id
Berhasil disimpan.