JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian mengimbau perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru) tidak dirayakan berlebihan.
Sebab, saat ini Indonesia tengah berduka karena terjadi bencana banjir bandang dan tanah longsor di Aceh, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara.
Demikian disampaikan Tito Karnavian dalam Rapat Evaluasi Realisasi APBD Tahun 2025 bersama seluruh kepala daerah yang berlangsung secara virtual dari Kantor Pusat Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jakarta, Rabu (24/12/2025).
“Kita mengimbau untuk tidak dilaksanakan secara euforia yang berlebihan,” kata Tito dikutip dari Antaranews.
Baca Juga: Jaksa Agung Janji Tindak Tegas 4 Jaksa yang Terjaring OTT KPK
Terkait imbauan Mendagri, sejumlah kepala daerah sudah lebih dulu menyatakan tidak akan menggelar pesta kembang api saat pergantian tahun nanti. Satu di antaranya seperti disampaikan Gubernur Jakarta Pramono Anung.
Pramono menuturkan, Jakarta hanya akan menggelar secara sederhana sebagai bentuk empati terhadap situasi yang terjadi di Sumatera. Perayaan sederhana tetap dilakukan karena Jakarta merupakan ibu kota negara dan merupakan kota global.
"Tetapi yang jelas saya tidak ingin kita menampakkan kemewahan berlebihan dan tidak punya empati dengan apa yang terjadi dengan saudara-saudara kita yang ada di Sumatera," kata Pramono.
Baca Juga: Respons KPK soal Dugaan Ada Anggota DPR di Kasus Bupati Bekasi
Adapun data per hari ini, banjir bandang dan tanah longsor yang terjadi di Aceh, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara mengakibatkan sebanyak 1.112 orang meninggal dunia dan 176 lainnya hilang. Selain itu, bencana ini juga mengakibatkan ribuan rumah warga rusak.
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Tito-Dirhantoro
Sumber : Kompas TV
- mendagri
- tito karnavian
- nataru
- perayaan nataru
- perayaan tahun baru 2026



