jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal Kementerian Agama (Sekjen Kemenag) Kamaruddin Amin memaparkan capaian kinerja sepanjang tahun 2025.
Capaian pertama, Kamaruddin mengungkapkan Kemenag berhasil meningkatkan kualitas kerukunan umat beragama di Indonesia.
BACA JUGA: Bukti Negara Hadir, Kemenag Resmikan Papan Nama Gereja Katolik Santo Joannes Baptista, Parung
Hal tersebut dibuktikan secara data dengan tingginya Indeks Kerukunan Umat Beragama (KUB) yang tercatat pada tahun ini.
Kamaruddin juga menyoroti keberhasilan kementerian dalam melakukan sertifikasi terhadap 101 ribu guru.
BACA JUGA: Kemenag Uji Coba Evaluasi Pendayagunaan Zakat Berbasis SIMZAT
Menurutnya, angka tersebut bagian dari sejarah baru bagi Kemenag, karena berhasil mensertifikasi ratusan ribu guru dalam kurun waktu satu tahun.
"Masih ada lebih 600 ribu guru yang akan dituntaskan dalam 2 tahun ke depan. Capaian ini menjadi instrumen transformasi yang fundamental. Ada kenaikan kompetensi guru yang terukur dan kenaikan kesejahteraan," kata Kamaruddin di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, baru-baru ini.
BACA JUGA: Kemenag: 226 Pesantren Rusak Akibat Banjir Sumatra
Selain sertifikasi ratusan guru, Kemenag telah melantik sebanyak 120 ribu pegawai baru, yang terdiri dari CPNS maupun PPPK.
Langkah rekrutmen massal ini ditujukan untuk semakin meningkatkan kualitas kontribusi Kemenag dalam mewujudkan Asta Cita Presiden.
Lebih lanjut, Kemenag berhasil membantu transformasi 11 Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN) dari institut menjadi universitas pada 2025.
Perubahan status ini berdampak pada transformasi kualitas kelembagaan di kampus sebagai enabler peningkatan kualitas pendidikan.
Selain itu, Kamaruddin menyinggung mengenai pembentukan Direktorat Jenderal (Ditjen) Pesantren sebagai salah satu prioritas.
Dia memastikan Peraturan Presiden yang menjadi payung hukum regulasi ini akan segera diterbitkan.
"Ini sebagai bentuk afirmasi negara kepada lembaga pendidikan Pesantren," katanya menjelaskan.
Selanjutnya, tercatat ada 20 ribu tanah wakaf yang berhasil disertifikasi berkat sinergi dengan Kementerian ATR, meskipun progresnya masih terus dikejar karena ada 47 persen tanah wakaf yang belum bersertifikat sepanjang 2025.
Selain sertifikasi tanah, Kemenag juga membina 17 kota wakaf melalui sinergi dengan Pemerintah Daerah dan Badan Wakaf Indonesia.
Berdasarkan hasil studi, program yang bertujuan memberdayakan ekonomi umat ini memberikan dampak ekonomi mencapai Rp6,1 triliun.
Upaya pemberdayaan ekonomi juga menyasar level kampung melalui program Kampung Zakat yang tersebar di berbagai wilayah.
"Ada juga 75 kampung zakat yang cukup penting dalam kontribusinya mensejahterakan umat," tuturnya.
Dalam hal pengelolaan zakat secara nasional, Kemenag telah menerbitkan izin operasional untuk 16 Lembaga Amil Zakat (LAZ) Nasional pada 2025.
Keberadaan lembaga-lembaga ini dinilai berkontribusi signifikan dalam menghimpun dan mendistribusikan zakat kepada masyarakat.
"Pertumbuhan dana zakat yang dihimpun sekitar Rp10 triliun per tahun. Tahun lalu Rp40 triliun. Tahun ini insya Allah sampai Rp50 triliun," kata Kamaruddin merinci.
Inovasi lainnya, pemberian kewenangan pada puluhan Lembaga Keuangan Syariah Pengelola Wakaf Uang (LKS PWU) yang berhasil mengumpulkan Rp335 miliar.
Kemenag juga telah melantik aktivis Rohis sebagai duta wakaf di sekolah umum seluruh Indonesia untuk berkampanye tentang wakaf.
"Kami punya mimpi Kemenag dalam kepemimpinan Menteri Agama Nasaruddin Umar bisa mengumpulkan dana triliunan untuk pemberdayaan ekonomi umat," imbuhnya. (mcr31/jpnn)
Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Romaida Uswatun Hasanah




