VIVA – Arsenal boleh menutup Hari Natal di puncak klasemen Liga Inggris, tetapi ancaman serius justru datang dari tim yang paling berpengalaman dalam urusan perburuan gelar. Manchester City perlahan menunjukkan tanda-tanda klasik yang selama ini membuat rival-rivalnya kehilangan keunggulan di paruh kedua musim.
Kemenangan telak 3-0 atas West Ham United di Etihad Stadium akhir pekan lalu menjadi sinyal kuat kebangkitan pasukan Pep Guardiola. Menariknya, hasil meyakinkan itu justru diiringi kritik tajam dari sang pelatih. Guardiola menilai performa timnya belum sepenuhnya memuaskan.
“Penampilan kami belum cukup bagus. Kami harus meningkat,” ujar Guardiola dalam konferensi pers usai laga yang dikutip dari ESPN.
Pernyataan itu terdengar kontras dengan ekspresi santainya sepanjang pertandingan. Guardiola bahkan sempat bercanda dan terlihat rileks saat berbincang dengan bek Josko Gvardiol di sisi lapangan.
Sikap tenang Guardiola inilah yang patut membuat Arsenal waspada. Dalam sepekan terakhir, City menyapu bersih tiga pertandingan melawan Crystal Palace, Brentford, dan West Ham tanpa kebobolan. Secara keseluruhan, City kini mencatatkan tujuh kemenangan beruntun di semua kompetisi, sebuah catatan yang terakhir kali mereka raih di akhir musim 2023 hingga 2024 saat menutup kompetisi dengan gelar juara.
- ANTARA FOTO/Xinhua/nym
Kepercayaan diri para pemain City terlihat jelas di lapangan. Selebrasi Erling Haaland yang meniru gerakan robot ala Rayan Cherki menjadi simbol bahwa ruang ganti City kembali dipenuhi suasana positif dan keyakinan tinggi.
Di sisi lain, Arsenal tetap berada di puncak klasemen dengan keunggulan dua poin usai menang tipis 1-0 atas Everton. Namun, situasi ini bukan hal baru bagi The Gunners. Pada 25 Desember 2022 dan 2023, Arsenal juga memimpin klasemen, tetapi pada dua musim tersebut mereka akhirnya disalip Manchester City dalam perburuan gelar.
Guardiola sendiri menegaskan keyakinannya bahwa City akan kembali bersaing hingga akhir musim. “Kami akan ada di sana di akhir musim jika para pemain mengikuti kami. Tapi kami harus meningkatkan banyak hal. Saya tahu betapa sulitnya Premier League,” kata Guardiola. Ia juga menekankan pentingnya spirit dan rasa lapar yang menurutnya mulai kembali terlihat di dalam tim.



