JAKARTA, KOMPAS.TV - Direktur Jaringan Gusdurian Indonesia, Alissa Wahid, menyampaikan refleksi terhadap bencana Sumatera di momen Natal tahun 2025 ini. Hal ini disampaikannya dalam program Satu Meja The Forum KompasTV, Rabu (24/12/2025) malam.
Dalam kesempatan itu, Alissa menyinggung mengenai Ensiklik Laudato Si' Paus Fransiskus.
"Paus Fransiskus sudah mengingatkan warga dunia bahwa keserakahan kita, pembangunan yang justru tidak mengedepankan kelestarian alam, itu menyebabkan kita akan berhadapan dengan banyak sekali problem krisis iklim, dan sepertinya saat ini kita sedang membayar harga dari pilihan-pilihan buruk kita yang lalu-lalu," katanya.
Alissa lantas menyebut masyarakat Indonesia yang merayakan Natal tahun ini, suka citanya berbalut dengan bela rasa kepada warga yang terdampak bencana di Sumatera.
Baca Juga: Prabowo Ucapkan Selamat Natal dan Tahun Baru 2026, Ajak Rakyat Indonesia Perkuat Gotong Royong
Dalam kesempatan sama, Imam Keuskupan Agung Jakarta Romo Yustinus Ardianto menyinggung mengenai Laudate Deum Paus Fransiskus yang berisi pesan agar memuji dan memuliakan Tuhan, bukan diri sendiri.
"Laudate Deum itu isinya lebih keras lagi dan sepertinya Paus Fransiskus itu makin marah karena dunia ini memang makin rusak, ditambah dengan perubahan iklim yang luar biasa," jelasnya.
Romo Yustinus menyebut pesan lainnya dalam ensiklik tersebut, yakni bumi merupakan rumah bersama, bukan cuma milik segelintir orang saja.
"Maka ketika terjadi bencana yang mengalami penderitaan ya semua jadinya," ucapnya.
Romo Yustinus lantas menyebut, dalam gereja saat ini sangat kuat ditegaskan agar umat makin mencintai bumi.
Penulis : Tri Angga Kriswaningsih Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV
- natal
- natal 2025
- bencana sumatera
- bencana
- banjir sumatera
- refleksi



