Roy Suryo Cs Bakal Teliti 709 Dokumen terkait Ijazah Jokowi, Dokter Tifa: Termul Siap-siap Tolak Angin dan Minuman Jahe Sereh

fajar.co.id
8 jam lalu
Cover Berita

FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Pegiat media sosial, Dokter Tifa kembali bersuara lantang persoalan isu ijazah palsu mantan Presiden Joko Widodo.

Kali ini lewat cuitan di akun media sosial X pribadinya, Dokter Tifa penuh keyakinan soal isu ini.

Ia menyebut sudah 709 Dokumen yang akan diperiksanya bersama Roy Suryo dan Rismon Sianipar beserta Ahli Forensik Independen

Dokumen-dokumen sebelumnya memang sudah diungkap di Gelar Perkara Khusus oleh Polda Metro Jaya.

Dan dikesempatan ini, Dokter Tifa tegas mengatakan kini giliran mereka yang akan melakukan pemeriksaan ke 708 dokumen selain ijazah.

“709 Dokumen dan bukan hanya 1 lembar Ijazah yang akan diperiksa RRT bersama Ahli Forensik Independen! Pada Gelar Perkara Khusus di depan kami POLDA Metro Jaya menyatakan telah menyita 709 Dokumen terkait dengan riwayat pendidikan Joko Widodo yang mengklaim lulus dari Kehutanan UGM,” tulisnya dikutip Kamis (25/12/2025).

“Dengan pernyataan ini maka RRT akan melanjutkan penelitian terhadap 708 Dokumen selain Ijazah,” tuturnya.

“Untuk diketahui, penelitian terkait Ijazah telah kami bukukan dengan Judul JOKOWI’S WHITE PAPER dengan tebal buku sebanyak 700 halaman. Hasilnya sesuai yang berkali-kali juga sampaikan,” tambahnya.

Dan tegas, ia menyebut dari penelitian 708 dokumen ini nantinya akan kembali mereka bukukan.

Bukan hanya untuk kali ini, Tifa mengatakan setiap hasil penelitian terkait ijazah sang mantan Presiden akan terus dibukukan.

“Jadi jika Penelitian RRT terhadap 708 Dokumen lainnya akan kami bukukan juga, maka akan ada 708 buku berikutnya, sehingga total hasil penelitian terkait KEABSAHAN Gelar Sarjana Kehutanan UGM yang selama ini diklaim oleh Joko Widodo, kurang lebih 495.600 halaman,” jelasnya.

“Ini juga kalau kami perlu membuat buku untuk setiap hasil penelitian kami tentang 709 dokumen tersebut. Contoh penelitian Neuroscience behavior dan digital forensik terhadap Dokumen kedua terpenting setelah Ijazah adalah: Skripsi berikut seluruh isinya termasuk lembar pengesahan yang raib, penggunaan printer keluaran tahun 2002 untuk dokumen yang “dibuat” tahun 1985,” lanjutnya.

Penelitian tentang skripsi ini saja kata dia sudah akan sangat menarik hasilnya, karena pisau analisis andalan mereka bertiga yaitu Triangulasi Telematika, Digital Forensik, dan Neuropolitika akan digunakan habis-habisan untuk menguliti Skripsi dari depan sampai belakang, lengkap penelitian terhadap nama-nama yang disebutkan dalam skripsi tersebut.
Tak luput dari benda matinya yaitu Skripsi.

“Kami teliti juga Perilaku dan Pola Kerja Otak semua pihak yang berkaitan dengan Skripsi tersebut. Karena Skripsi adalah produk Otak juga produk Perilaku, maka Ilmu Neuroscience Behavior sangat relevan berdampingan dengan Digital Forensik untuk menguak Skripsi yang diklaim dibuat tahun 1985 tetapi baru ada diupload di repository UGM tahun 2018,” tambahnya.

Ada dokumen lain yang menurutnya penting dan dapat sorotan lebih yaitu dokumen nomor 2 dalam hal ini skripsi Joko Widodo.

Nantinya, mereka bertahap bakal lakukan penelitian mulai dari Skripsi, Transkrip Nilai bahkan hingga dosen-dosen yang mengajar Jokowi waktu itu.

“Ini kita baru bicara Dokumen nomor 2 setelah Ijazah lho ya, yaitu Skripsi Joko Widodo. Setelah skripsi, berikutnya akan kami kuliti habis-habisan tentang TRANSKRIP NILAI Joko Widodo selama mengaku kuliah 5 tahun di Kehutanan UGM,” paparnya.

Transkrip nilai itu lanjut dia tentu saja bukan hanya soal nilai-nilai yang tertera, tetapi juga tentang Dosen-Dosen yang mengampu setiap mata kuliah, apakah para Dosen ini betul-betul kenal dengan seorang mahasiswa bernama Joko Widodo, bagaimana tugas-tugas, absensi, hasil nilai Ujian Tengah Semester dan Ujian Semester, teman-teman yang sama-sama kuliah, kuliahnya di ruang man, dan sebagainya.

“Itu baru 3 Dokumen ya, Ijazah, Skripsi, dan Transkrip. Setelah ketiga dokumen tersebut,
Dengan senang hati kami akan menguliti 706 Dokumen lainnya,” terangnya.

Dokter Tifa pun mengirim pesan sindiran ke para Termul dan pengikut kabar isu ini agar bersiap-siap dengan gebrakan yang bakal mereka lakukan.

“Netizen, silakan gelar tikar siapin kuaci ya. Buat para Termul dan Boss Termul, kalau baca ini lantas meriang dan panas dingin, silakan siap-siap tolak angin dan minuman jahe sereh,” pungkasnya.

(Erfyansyah/fajar)


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Sebagian wilayah Jakarta diprakirakan hujan pada Kamis
• 12 jam laluantaranews.com
thumb
6 Shio Paling Hoki di Hari Natal 25 Desember 2025, Rezeki Deras dan Asmara Kian Romantis
• 17 jam lalutvonenews.com
thumb
Resmi! UMP Jabar 2026 Naik Jadi Rp 2,3 Juta
• 14 jam lalujpnn.com
thumb
Presiden Prabowo Apresiasi BTN atas Penyaluran KPR Sejahtera FLPP
• 23 jam lalutvonenews.com
thumb
Pengamat Soroti Peran Sentral Mendagri Dalam Percepatan Penanganan Bencana Sumatra
• 1 jam lalusuara.com
Berhasil disimpan.