Natal Kembali Terangi Kota Bethlehem Palestina

tvrinews.com
10 jam lalu
Cover Berita

Penulis: Fityan

TVRINews - Bethlehem

Ribuan warga rayakan Malam Natal di tengah pembatasan keamanan dan tantangan ekonomi Tepi Barat

Suasana sukacita yang sempat meredup kini kembali menyelimuti kota Bethlehem di Tepi Barat yang diduduki. 

Pada Rabu 24 Desember 2025, ribuan warga memadati area sekitar Gereja Kelahiran untuk merayakan Natal secara terbuka, sebuah pemandangan yang absen selama dua tahun terakhir sebagai bentuk solidaritas terhadap korban krisis kemanusiaan di Gaza.

Simbol utama perayaan, sebuah pohon Natal raksasa, kembali berdiri tegak di alun-alun kota. Kehadirannya menggantikan instalasi "kelahiran di bawah reruntuhan" yang tahun lalu digunakan untuk menggambarkan penderitaan warga Gaza. 

Pawai drumband pramuka dari berbagai kota di Tepi Barat turut menyemarakkan suasana, melintasi jalan-jalan berbatu Bethlehem dengan iringan bagpipe dan pengibaran bendera Palestina.

Namun, di balik kemeriahan tersebut, bayang-bayang krisis ekonomi dan keamanan masih terasa nyata. Sektor pariwisata yang menjadi tulang punggung ekonomi Bethlehem mengalami tekanan berat akibat pembatasan pergerakan dan penutupan jalan oleh otoritas keamanan Israel.

Walikota Bethlehem, Maher Nicola Canawati kepada Al Jazeera , mengungkapkan dampak ekonomi yang signifikan dalam pernyataan resminya baru-baru ini. Ia mencatat bahwa angka pengangguran di kota tersebut melonjak drastis dari 14 persen menjadi 65 persen selama periode konflik.

"Kondisi ekonomi yang memburuk telah memaksa sekitar 4.000 warga meninggalkan kota ini untuk mencari pekerjaan di luar negeri," ujar Canawati.

Meskipun gencatan senjata di Gaza telah dimulai sejak Oktober lalu, situasi di Tepi Barat tetap fluktuatif. Berdasarkan laporan kantor kemanusiaan PBB, frekuensi operasi militer dan serangan pemukim di wilayah pendudukan mencapai titik tertinggi sejak pencatatan data dimulai pada 2006.

Di Yerusalem Timur, ketegangan juga dilaporkan meningkat. Kantor berita Palestina, Wafa, melaporkan lebih dari 570 pemukim memasuki kompleks Masjid Al-Aqsa di bawah pengawalan ketat pada Rabu pagi, sebuah tindakan yang dinilai melanggar status quo situs suci tersebut.

Langkah politik terbaru pemerintah Israel yang meresmikan 19 pemukiman ilegal di Tepi Barat turut memicu kecaman global. Dalam pernyataan bersama, negara-negara termasuk Inggris, Jerman, Kanada, hingga Jepang mendesak pembatalan keputusan tersebut.

"Tindakan sepihak ini, sebagai bagian dari intensifikasi kebijakan pemukiman di Tepi Barat, tidak hanya melanggar hukum internasional tetapi juga berisiko memicu ketidakstabilan kawasan," bunyi pernyataan resmi gabungan negara-negara donor dan sekutu tersebut.

Bagi warga Bethlehem, Natal tahun ini adalah momentum untuk memulihkan harapan di tengah ketidakpastian politik yang terus berlanjut di wilayah tersebut.

Editor: Redaksi TVRINews

Komentar
1000 Karakter tersisa
Kirim
Komentar

Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Telkomsel Raih Tiga Penghargaan Internasional di Glotel Awards 2025 Berkat Inovasi Teknologi dan Dampak Sosial
• 2 jam lalupantau.com
thumb
Tol Cipali Arah Timur Padat Sejak KM 188, Antrean Kendaraan Capai 8 Km
• 6 jam laludetik.com
thumb
UMK Makassar 2026 Rp4,14 Juta, UMP Sulsel Rp3,9 Juta
• 11 jam lalufajar.co.id
thumb
Libur Nataru: Lebih dari 17 Ribu Penupang Bertolak dari Stasiun Pasar Senen
• 6 jam lalumetrotvnews.com
thumb
Pesan Sejuk Menag dari Altar Katedral Manado Saat Natal: Iman Harus Terwujud dalam Kepedulian Nyata
• 7 jam lalusuara.com
Berhasil disimpan.