MUKOMUKO (Realita)-;Sebuah insiden pembac*kan terjadi di Desa Bunga Tanjung, Kecamatan Teramang Jaya, Kabupaten Mukomuko, pada hari Minggu (21/12/2025); peristiwa tersebut diduga dipicu oleh perselisihan terkait lahan perkebunan kelapa sawit dan mengakibatkan satu orang warga mengalami luka serius.
Korban dalam kejadian ini diketahui bernama Allazi (34 tahun), warga Desa Bunga Tanjung; ia mengalami sejumlah luka akibat serangan menggunakan senj*ta taj*m dan sempat mendapatkan pertolongan medis awal sebelum akhirnya dirujuk ke rumah sakit untuk penanganan lebih lanjut.
Baca juga: Sengketa Saham PT Dharma Nyata Pers: Ahli Paparkan Batasan Hukum Nominee
Kapolsek Kecamatan Teramang Jaya, IPDA M. Sopyan, membenarkan adanya kejadian tersebut; menurutnya, insiden berawal dari perselisihan antara korban dan pelaku yang berkaitan dengan aktivitas panen sawit di kawasan tersebut.
“Benar, telah terjadi peristiwa penganiayaan menggunakan senj*ta taj*m di Desa Bunga Tanjung; korban atas nama Allazi mengalami luka dan saat ini sudah mendapatkan penanganan medis yang diperlukan,” ujar IPDA M. Sopyan dalam keterangannya.
Menurut informasi dari pihak kepolisian, korban pertama kali dilarikan ke Puskesmas Pasar Bantal untuk mendapatkan pertolongan pertama; namun, karena kondisi luka dinilai cukup serius, tenaga medis yang menangani menganjurkan agar korban dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mukomuko untuk penanganan lanjutan.
Hasil pemeriksaan awal menunjukkan bahwa korban mengalami luka bac*k di beberapa bagian tubuh, yaitu belakang kepala, punggung bahu, serta bagian belakang rusuk sebelah kiri; hingga berita ini diterbitkan, korban masih dalam pengawasan medis di RSUD Mukomuko.
Sementara itu, pelaku yang melakukan tindakan pembacokan diketahui bernama Tarmizi (57 tahun), yang juga merupakan warga Desa Bunga Tanjung; usai kejadian berlangsung, pelaku secara sukarela dan kooperatif menyerahkan diri ke Polsek Teramang Jaya dan langsung diamankan untuk menjalani proses hukum lebih lanjut.
“Pelaku sudah menyerahkan diri dan saat ini telah kami bawa ke Polres Mukomuko guna kepentingan penyelidikan dan penyidikan yang menyeluruh,” jelas IPDA M. Sopyan.
Baca juga: Pakar Hukum Soroti Dugaan Cacat Hukum dalam PIJB dan Kuasa Menjual, pada Sengketa Tanah Magetan
Untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, aparat kepolisian bekerja sama dengan Babinsa melakukan pengamanan di sekitar rumah pelaku; langkah ini diambil secara cermat guna mencegah potensi terjadinya aksi balasan maupun amukan dari pihak keluarga korban atau masyarakat sekitar.
Terkait motif yang menjadi pemicu kejadian, pihak kepolisian menyebutkan bahwa konflik berawal dari permasalahan lahan perkebunan sawit; lahan yang menjadi objek perselisihan merupakan lahan milik pemerintah daerah yang berada di wilayah bawah pengelolaan PT DDP, dan selama ini diketahui telah dibersihkan serta dirawat oleh pelaku.
“Dugaan sementara, permasalahan berawal dari aktivitas panen sawit yang dilakukan korban di lahan yang sebelumnya selama ini dirawat oleh pelaku; hal ini yang kemudian memicu terjadinya pertikaian yang semakin memanas hingga berujung pada tindak penganiayaan menggunakan senjata tajam,” ungkap IPDA M. Sopyan menjelaskan kronologi awal kejadian.
Saat ini, tim penyidik dari Polres Mukomuko masih terus mendalami keterangan dari para saksi yang ada serta mengumpulkan berbagai barang bukti terkait kasus ini; tujuan utamanya adalah untuk memastikan kronologi kejadian secara utuh dan jelas sebelum proses hukum dilanjutkan.
Baca juga: Sertifikat Unesa Dipersoalkan, Majelis Hakim Turun Langsung ke Titik Sengketa
Pihak kepolisian juga mengimbau seluruh masyarakat agar tetap tenang, tidak terpengaruh oleh informasi yang belum dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, serta menyerahkan sepenuhnya penanganan kasus ini kepada aparat penegak hukum yang berwenang.hy
Editor : Redaksi
