Misa Natal, Kardinal Suharyo Kutip Pesan Paus Fransiskus soal Bahaya Uang-Korupsi

detik.com
6 jam lalu
Cover Berita
Jakarta -

Uskup Agung Jakarta Kardinal Ignatius Suharyo memimpin ibadah misa pontifikal di Gereja Katedral, Jakarta Pusat. Saat memberi khutbah, Kardinal Suharyo mengutip pesan dari mendiang Paus Fransiskus mengenai perilaku ketidakadilan manusia, bahaya uang, hingga korupsi.

"Mengenai ketidakadilan, Paus Fransiskus menyatakan, saya kutip, 'di dalam dunia dewasa ini, betapa banyak luka yang ditanggung oleh orang-orang yang tidak mempunyai suara karena teriakan mereka diredam dan dibenamkan oleh sikap acuh tak acuh orang-orang yang berkuasa'," ungkap Suharyo saat menyampaikan berkhutbah di Gereja Katedral, Jakarta Pusat, Kamis (25/12/2025).

Baca juga: Pohon Natal Unik dari Karung dan Batok Kelapa Hiasi Gereja Katedral Jakarta

Kemudian, Suharyo menyampaikan pesan Paus Fransiskus agar manusia tidak bergantung kepada uang. Ia meminta umat tidak menjadikan uang sebagai tolak ukur dalam kebaikan dan kebahagiaan.

"Mengenai bahaya uang, Paus Fransiskus mengatakan begini, 'janganlah jatuh ke dalam pola pikir yang mengerikan yang beranggapan bahwa kebaikan, kebahagiaan bergantung kepada uang, dan bahwa dibandingkan dengan uang semua yang lain tidak ada nilai dan martabatnya. Kekerasan yang ditimpakan kepada orang lain, lebih menumpuk kekayaan yang berlumuran darah tidak akan mampu membuat seorang pun tetap berkuasa dan tidak mati'," terang Suharyo.

Baca juga: Suasana Khidmat Ibadah Misa Pontifikal Natal di Gereja Katedral Jakarta

Selain itu, Suharyo juga mengutip Paus Fransiskus terkait tindakan korupsi sebagai perbuatan yang menimbulkan dosa berat. Ia menekankan bahwa korupsi membuat manusia tidak bisa melihat masa depan.

"Mengenai korupsi dengan hati yang pedih Paus Fransiskus menulis begini 'luka-luka bernanah akibat korupsi merupakan dosa berat yang berteriak keras ke surga untuk mendapatkan pembalasan. Karena luka itu merongrong data-data kehidupan pribadi dan masyarakat," tutur Suharyo.

"Korupsi membuat kita tidak mampu melihat masa depan dengan penuh harapan, karena keserakahan yang zalim itu menghancurkan harapan-harapan kaum lemah dan menginjak-injak orang yang paling miskin diantara kaum miskin. Korupsi adalah skandal publik yang berat," imbuhnya.




(kuf/eva)

Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Skor SPI Kemenko PM Tembus 82,61, Cak Imin Tegaskan Integritas sebagai Fondasi Pemberdayaan:
• 19 jam lalutvonenews.com
thumb
GSM ingatkan pendidikan di Indonesia tak abaikan fondasi kemanusiaan
• 14 jam laluantaranews.com
thumb
Dekopin dan Puskud Berperan Vital Pastikan Kopdes Jadi Instrumen Utama Bangun Ekonomi Daerah
• 21 jam laluwartaekonomi.co.id
thumb
Menag Hadir di Gereja Katedral Manado: Natal Mengingatkan Bahwa Iman Harus Terwujud Dalam Kepedulian
• 6 jam lalukompas.tv
thumb
Semarak Natal dan Reuni, PPGT Bukit Tamalanrea Pererat Silaturahmi
• 7 jam laluharianfajar
Berhasil disimpan.