FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Rencana pelaksanaan Dzikir Nasional yang digagas Republika kembali memantik polemik.
Tokoh Nahdlatul Ulama (NU), Islah Bahrawi, menyinggung kuat dugaan tarik-menarik kepentingan elit di balik kegiatan keagamaan tersebut.
Dzikir Nasional itu dijadwalkan berlangsung pada 31 Desember 2025.
Islah menyebut, acara tersebut digelar oleh Republika, media yang diketahui berada di bawah kepemilikan Menteri BUMN Erick Thohir, dan dilaksanakan di Masjid At-Tohir, masjid milik keluarga besar Boy Thohir.
“31 Desember 2025, Republika (media milik Eric Tohir) mengadakan Dzikir Nasional di masjid milik keluarga besar Boy Tohir, At-Tohir,” kata Islah di X @islah_bahrawi (25/12/2025).
Ia juga mengungkapkan bahwa acara tersebut akan dihadiri oleh Zulfa Mustofa.
Hanya saja, yang menjadi sorotan utama Islah, penyematan jabatan Zulfa dalam materi promosi kegiatan tersebut.
“Acara itu akan dihadiri Zulfa Mustofa,” lanjutnya.
Menurut Islah, dalam edaran promosi yang beredar di platform TikTok milik Republika, Zulfa Mustofa dicantumkan secara jelas dengan atribut Ketua Umum PBNU.
Hal inilah yang dinilai janggal dan memicu tanda tanya besar di kalangan warga Nahdliyin.
“Anehnya, dalam edaran Tiktok Republika, dia disemat jelas dengan atribusi Ketua Umum PBNU,” tegas Islah.
Islah bilang, penyematan tersebut bukan sekadar persoalan teknis komunikasi, melainkan membuka ruang spekulasi lebih luas terkait konflik internal di tubuh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).
“Analisis awam, jadi mulai tersingkap perlahan, oligarki tambang mana yang bermain dalam konflik PBNU ini,” tandasnya.
(Muhsin/fajar)




