Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum (PU) tengah mempercepat pemulihan infrastruktur di Provinsi Aceh dengan target utama menyambungkan kembali mayoritas ruas jalan nasional yang rusak pada akhir Desember 2025. Hingga kini, upaya tersebut menunjukkan perkembangan yang signifikan.
Data terbaru mencatat bahwa dari 81 ruas jalan yang terdampak, sebanyak 72 ruas atau sekitar 88 persen telah berhasil difungsikan kembali bagi masyarakat.
Meski jalur Lintas Timur Sumatera di wilayah Aceh sudah dapat dilalui melalui jembatan di ruas kabupaten Awe Geutah, fokus perbaikan kini diarahkan pada titik-titik vital di wilayah tengah, salah satunya rute Bireuen-Takengon.
Di dalam konferensi pers yang digelar Rabu (24/12), Direktur Pembangunan Jembatan Kementerian PU Rakhman Taufik menyatakan bahwa meski jalur tersebut sudah bisa dilewati, pengerjaan sejumlah jembatan masih terus dilakukan secara intensif agar konektivitas antarwilayah segera pulih total.
Kementerian PU menyusun jadwal pengerjaan yang ketat agar hambatan mobilitas tidak berlangsung lama. Beberapa proyek yang ditargetkan rampung pada penghujung tahun 2025 meliputi ruas Genting Gerbang – Celala – Batas Aceh Tengah/Nagan Raya pada 28 Desember, serta ruas Pameue – Genting Gerbang, Uwaq (KM 379) – Batas Aceh Tengah/Gayo Lues, dan Batas Bireuen/Bener Meriah – Bener Meriah/Aceh Tengah yang semuanya ditargetkan selesai pada 30 Desember 2025.
Sementara itu, untuk ruas Genting Gerbang – Simpang Uning dan Simpang Uning – Uwaq (KM 379), pengerjaan diproyeksikan tuntas pada 20 Januari 2026. Terkait target tersebut, Rakhman Taufik mengakui adanya kendala teknis yang cukup menantang, terutama pada jalur Genting Gerbang menuju Simpang Uning yang memiliki dua jembatan putus dengan kerusakan berat.
"Kami optimis rata-rata pengerjaan dapat selesai pada akhir Desember 2025. Namun, khusus untuk ruas Genting Gerbang–Simpang Uning dan ruas Simpang Uning–Uwaq, kami menargetkan penyelesaian pada 20 Januari 2026 karena kondisi medannya tergolong cukup berat," ucapnya.
Melalui percepatan pembangunan ini, diharapkan arus logistik dan denyut ekonomi warga Aceh dapat kembali pulih sepenuhnya di awal tahun 2026.




:strip_icc()/kly-media-production/medias/5455050/original/037179500_1766626265-47ddea52-3120-4b04-9cd7-a4b0429436e5.jpeg)