GenPI.co - Raja Charles memilih Westminster Abbey sebagai lokasi penyampaian pesan Natal tahun ini dengan tema utama ziarah.
Dilansir PA Media, Rabu (24/12), pesan tersebut menjadi siaran Natal keempat selama masa pemerintahannya.
Dalam latar siaran, terlihat pohon-pohon Natal yang digunakan kembali dari konser lagu Natal Together at Christmas milik Putri Wales.
Westminster Abbey merupakan bangunan ikonik di pusat London yang memiliki sejarah panjang sebagai tempat ziarah.
Selama berabad-abad, biara ini menjadi tujuan para peziarah yang datang untuk memberikan penghormatan di makam Edward sang Pengaku Iman, raja yang memerintah selama 24 tahun hingga wafat pada 1066.
Edward dikenal sebagai sosok raja yang saleh, diyakini memiliki kemampuan menyembuhkan, dan dikanonisasi Paus Alexander III pada 1161.
Pesan Natal Raja Charles direkam di Kapel Bunda Maria, sebuah bangunan bergaya akhir abad pertengahan yang dibangun untuk Raja Henry VII.
Kapel ini menjadi tempat peristirahatan terakhir 15 raja dan ratu Inggris, termasuk Charles II, Elizabeth I, Mary Ratu Skotlandia, dan berfungsi sebagai kapel resmi Ordo Bath.
Di atas kepala raja, tergantung panji-panji berwarna-warni milik para kesatria Ordo Kesatriaan, menghiasi langit kapel berbentuk kubah kipas megah.
Sumber dari istana mengatakan raja secara khusus meminta lokasi syuting yang jauh dari suasana kediaman kerajaan.
Usulan lokasi ini diajukan BBC selaku produser siaran Natal tahun ini, bekerja sama dengan pihak istana.
Tahun sebelumnya, pesan Natal raja direkam di Kapel Fitzrovia, London, bekas bangunan Rumah Sakit Middlesex yang kini telah dibongkar.
Bangunan tersebut juga menjadi tempat mendiang Putri Diana pernah meresmikan bangsal AIDS pertama di London.
Sejak siaran Natal 2024 berlangsung, lokasi tersebut dilaporkan mengalami lonjakan pengunjung pameran dan hari terbuka bagi publik.
Pesan Natal merupakan salah satu momen langka di mana raja tidak memerlukan nasihat pemerintah dan bisa menyampaikan pandangan pribadinya secara langsung.
Naskah pesan ini ditulis Raja Charles sendiri dan memuat nuansa keagamaan yang kuat, refleksi isu-isu terkini, serta pengalaman pribadi. (*)
Simak video pilihan redaksi berikut ini:




