Pantau - Relawan Kemenkeu Peduli bersama Direktorat Jenderal Bea dan Cukai melalui Bea Cukai Lhokseumawe dan Kantor Wilayah Bea Cukai Aceh menyalurkan bantuan kemanusiaan ke wilayah terdampak banjir dan longsor di Kabupaten Bener Meriah dan Takengon, Aceh Tengah, setelah akses darat mulai terbuka secara terbatas pada Senin 22 Desember 2025.
Penyaluran bantuan dilakukan setelah akses menuju Bener Meriah dan Aceh Tengah yang sempat terputus hampir satu bulan akibat banjir dan longsor akhir November mulai dapat dilalui dengan sistem buka tutup jalan.
Terputusnya akses darat tersebut berdampak signifikan terhadap distribusi logistik, aktivitas ekonomi, serta hubungan sosial masyarakat di wilayah terdampak.
Relawan menempuh perjalanan dengan kondisi jalan berlumpur, rusak di sejumlah titik, serta beberapa ruas yang hanya dapat dilalui kendaraan tertentu karena masih dalam proses perbaikan menggunakan alat berat.
Selama proses distribusi, relawan mengedepankan kehati-hatian dan keselamatan tim mengingat kondisi medan yang belum sepenuhnya pulih.
Kepala Seksi Kepatuhan Internal dan Penyuluhan Bea Cukai Lhokseumawe Vicky Fadian menyampaikan, "Selama kurang lebih 25 hari, banyak pegawai kami yang secara fisik dan emosional terputus dari orang tua, keluarga, kerabat, serta para stakeholder Bea Cukai di Bener Meriah dan Takengon."
Vicky Fadian menjelaskan bahwa penyaluran bantuan tersebut merupakan bentuk kepedulian institusi dan ikhtiar kemanusiaan para pegawai ketika akses menuju wilayah terdampak mulai terbuka.
Bantuan yang disalurkan berasal dari solidaritas pegawai di lingkungan Kementerian Keuangan Republik Indonesia untuk membantu masyarakat dalam fase tanggap darurat lanjutan dan awal pemulihan.
Vicky Fadian menyampaikan, "Apa yang kami salurkan mungkin tidak sebanding dengan kebutuhan di lapangan, tetapi setidaknya menjadi penguat bagi keluarga, masyarakat, dan para mitra kerja yang selama ini berkontribusi bersama Bea Cukai."
Pada hari yang sama, relawan Kantor Wilayah Bea Cukai Aceh juga menyalurkan bantuan ke wilayah Aceh Tamiang.
Bantuan di Aceh Tamiang meliputi alat kebersihan seperti cangkul, sekop, dan chainsaw beserta pelumas dan bahan bakar minyak untuk mendukung pembersihan pascabencana.
Relawan turut menyalurkan obat-obatan berupa obat diare, paracetamol, multivitamin, obat batuk anak, serta masker kepada masyarakat terdampak.
Di salah satu lokasi terdampak di Aceh Tamiang, relawan memasang lampu tenaga surya sebagai solusi sementara karena aliran listrik belum pulih.
Relawan juga membagikan lauk siap saji kepada masyarakat di sepanjang jalur distribusi bantuan.
Penyaluran bantuan kemudian dilanjutkan ke wilayah Bener Meriah dan Takengon dengan menghadapi cuaca kurang bersahabat, penutupan jalan, serta medan yang sulit di wilayah Aceh Tengah.
Demi menjaga keselamatan dan kondisi fisik relawan, distribusi bantuan dilakukan secara bertahap dengan bermalam di Takengon.
Seluruh rangkaian kegiatan relawan Bea Cukai Peduli berlangsung aman dan tertib serta diharapkan dapat meringankan kebutuhan dasar masyarakat dan mendukung proses pemulihan bertahap di wilayah Aceh yang terdampak bencana.
