Bisnis.com, JAKARTA — Badan Gizi Nasional (BGN) menegaskan program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi anak sekolah bersifat tidak wajib selama masa libur sekolah akhir tahun.
Kepala BGN Dadan Hindayana mengatakan BGN menerapkan kebijakan yang lebih fleksibel selama masa libur untuk penerima manfaat dari kalangan anak sekolah.
Dia menjelaskan, program MBG bagi anak sekolah bersifat opsional dan menyesuaikan dengan kondisi teknis di lapangan maupun aktivitas keluarga penerima manfaat.
“Untuk anak sekolah sifatnya opsional. Jika ada yang tidak memungkinkan mengambil atau dikirim karena alasan teknis, atau sedang berlibur, itu tidak menjadi masalah. Namun bagi yang membutuhkan, layanan tetap kami berikan,” kata Dadan dalam keterangan tertulis, Kamis (25/12/2025).
Namun, Dadan menyampaikan intervensi pemenuhan gizi bagi ibu hamil, ibu menyusui, dan anak balita atau Kelompok B3 tidak boleh terputus karena berada pada fase krusial 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).
“Periode 1.000 hari pertama kehidupan waktunya pendek, dan kita harus menjaga golden time ini sebaik mungkin. Mereka tidak ada hubungannya dengan waktu sekolah,” terangnya.
Baca Juga
- MBG Kuningan Diawasi Ketat, 127 Dapur Berpotensi Ditutup
- Ini Skema Penyaluran MBG Saat Libur Sekolah di Palembang
- MBG di Palembang Tetap Disalurkan Meski Libur, Begini Mekanismenya
Lebih lanjut, BGN memastikan pelaksanaan MBG pada akhir tahun 2025 masih berjalan pada 26, 27, 29, 30, dan 31 Desember 2025, khususnya untuk menjamin keberlanjutan layanan bagi kelompok prioritas.
Adapun memasuki 2026, program MBG akan dimulai secara serempak pada 8 Januari 2026 mendatang. Sebelumnya, pada tanggal 2-7 Januari 2026 ditetapkan sebagai masa persiapan dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di seluruh Indonesia yang mencakup kesiapan dapur, distribusi, sumber daya manusia, serta penguatan standar keamanan pangan.



