JAKARTA, DISWAY.ID – Paus Leo menyampaikan pesan Natal yang tegas kepada umat Kristiani di seluruh dunia dalam misa malam Natal di Basilika Santo Petrus, Vatikan.
Paus menegaskan bahwa menolak membantu orang miskin dan mereka yang membutuhkan sama artinya dengan menolak Tuhan itu sendilalu
Pesan tersebut disampaikan dalam perayaan Natal pertamanya sejak terpilih menjadi Paus pada Mei lalu.
BACA JUGA:Ingat Jangan Kalap Makan! Simak Tips Kontrol Gula Darah Selama Perayaan Liburan Natal dan Tahun Baru
Dilansir dari The Guardian, Paus Leo mengatakan kepada umat Kristiani bahwa kisah Natal seharusnya mengingatkan mereka akan kewajiban untuk menolong kaum miskin dan orang asing.
Dalam khotbah misa malam Natal, Paus mengatakan bahwa kisah kelahiran Yesus di kandang karena tidak ada tempat di penginapan menunjukkan kepada umat bahwa menolak membantu mereka yang membutuhkan sama artinya dengan menolak Tuhan sendiri.
Leo, yang menjadikan kepedulian terhadap imigran dan kaum miskin sebagai tema utama di awal masa kepausannya, mengatakan bahwa kelahiran Yesus menunjukkan kehadiran Tuhan dalam setiap pribadi.
BACA JUGA:138 Warga Binaan Lapas Cipinang Terima Remisi Khusus Natal 2025
Hal itu disampaikannya saat memimpin 1,4 miliar umat Katolik dunia memasuki perayaan Natal dalam misa di Basilika Santo Petrus.
“Di dunia ini, tidak ada tempat bagi Tuhan jika tidak ada tempat bagi sesama manusia. Menolak yang satu berarti menolak yang lain,” kata Paus dalam misa khidmat yang dihadiri sekitar 6.000 orang di dalam basilika.
Leo, Paus pertama yang lahir di Amerika Serikat, merayakan Natal pertamanya sejak terpilih pada Mei lalu oleh para kardinal dunia untuk menggantikan mendiang Paus Fransiskus.
Paus yang sebelumnya mengkritik kebijakan imigrasi Donald Trump yang memecah belah itu mengutip pernyataan Paus Benediktus XVI tentang dunia yang semakin tidak peduli pada anak-anak, kaum miskin, dan orang asing.
BACA JUGA:138 Warga Binaan Lapas Cipinang Terima Remisi Khusus Natal 2025
“Sementara ekonomi yang menyimpang membuat kita memperlakukan manusia sebagai sekadar komoditas, Tuhan justru menjadi seperti kita, menyingkapkan martabat tak terbatas setiap pribadi,” ujar Leo. “Di mana ada tempat bagi manusia, di situ ada tempat bagi Tuhan. Bahkan sebuah kandang bisa menjadi lebih suci daripada sebuah bait suci.”
Di luar basilika, sekitar 5.000 orang menyaksikan misa melalui layar besar di Lapangan Santo Petrus, sambil memegang payung dan mengenakan jas hujan di tengah hujan deras yang mengguyur Roma.
- 1
- 2
- »




