Nataru 2025, Rekayasa Lalu Lintas Jadi Kunci Kelancaran Perjalanan

metrotvnews.com
3 jam lalu
Cover Berita

Jakarta: Libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025 memicu lonjakan besar pergerakan masyarakat. Kementerian Perhubungan memprediksi sebanyak 119,5 juta orang akan melakukan perjalanan selama periode Nataru. Untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas, aparat kepolisian bersama instansi terkait menyiapkan sejumlah skema rekayasa lalu lintas yang akan diterapkan secara situasional berdasarkan kondisi lapangan.

Puncak arus mudik Nataru diperkirakan terjadi pada 24 Desember 2025, sementara puncak arus balik diprediksi berlangsung pada 2 Januari 2026. Masyarakat yang berencana bepergian diimbau mencermati jadwal tersebut agar dapat mengatur waktu perjalanan dengan lebih aman dan nyaman.
 

Baca Juga :

Daftar Nomor Penting saat Mudik Libur Panjang Nataru


Kakorlantas Polri, Irjen Pol Suryo Nugroho, menjelaskan bahwa pengaturan lalu lintas akan dilakukan berdasarkan pemantauan kendaraan secara real time. Sejumlah skema telah disiapkan, mulai dari pengalihan arus, contraflow, hingga sistem satu arah (one way). Penyekatan lalu lintas akan diterapkan secara fleksibel menyesuaikan volume kendaraan di lapangan.

Apabila volume kendaraan mencapai 6.400 unit per jam, petugas akan memberlakukan contraflow satu lajur. Jika kepadatan meningkat, contraflow akan diperluas menjadi dua lajur. Namun, bila langkah tersebut belum efektif mengurai kemacetan, sistem one way akan diberlakukan di ruas tertentu.

Sejumlah titik rawan kepadatan menjadi fokus pengamanan, di antaranya Gadog dan jalur Puncak Cianjur, Nagreg Bandung, sejumlah ruas di Jawa Timur, Bali, hingga Medan. Selain itu, aparat juga memetakan empat kluster utama pengamanan, yakni jalan tol dan arteri, penyeberangan dan pelabuhan, simpul transportasi seperti bandara, terminal, dan stasiun, serta kawasan wisata. Pengamanan juga diperketat di tempat-tempat ibadah selama perayaan Natal.
 

Baca Juga :

Dirayakan Setiap 25 Desember, Ini Sejarah dan Asal-usul Natal


Untuk ruas Tol Jakarta–Cikampek, skema contraflow direncanakan di KM 47 hingga KM 70 dan sebaliknya, dengan waktu penerapan yang berbeda-beda selama periode 25–28 Desember serta 29 Desember hingga 4 Januari. Namun demikian, kepolisian menegaskan bahwa penerapan skema ini bersifat dinamis dan dapat berubah sewaktu-waktu sesuai kondisi lalu lintas.

Sementara itu, di wilayah Bogor dan jalur Puncak, Satlantas Polres Bogor memetakan tiga titik rawan kemacetan, yakni Simpang Pasir Muncang, kawasan Megamendung, dan Simpang Cisarua. Kepadatan di lokasi tersebut kerap dipicu penyempitan jalan serta pelanggaran pengendara yang melawan arus. Personel kepolisian disiagakan di titik-titik tersebut, dan sistem one way akan diterapkan sesuai kebutuhan.

Masyarakat diimbau untuk terus memantau informasi resmi secara real time melalui akun media sosial Kementerian Perhubungan dan kepolisian guna mengetahui perubahan rekayasa lalu lintas serta rute alternatif. Pengendara juga diminta memastikan saldo kartu elektronik tol mencukupi agar tidak menimbulkan antrean dan gangguan arus kendaraan selama perjalanan.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Ini Besaran Upah Mininum Daerah Jawa Timur usai UMK Naik 6,09 Persen, Paling Tinggi di Surabaya
• 5 jam laluliputan6.com
thumb
Umat Kristiani Jakarta Timur Tak Perlu Khawatir, Perayaan Natal Dipastikan Berjalan Aman
• 16 jam lalutvonenews.com
thumb
Konsumsi Avtur Bandara Juanda Naik 5% Saat Nataru, Stok Dijamin Aman!
• 14 jam lalucnbcindonesia.com
thumb
Purbaya Kaji Menyeluruh Insentif Kendaraan Listrik, Bakal Lanjut 2026?
• 19 jam lalubisnis.com
thumb
Libur Natal, 14.980 Penumpang Berangkat dari Stasiun Senen
• 7 jam laluokezone.com
Berhasil disimpan.