Hubungan Amerika Serikat (AS) dan Venezuela kembali memasuki fase panas. Jika sebelumnya sanksi ekonomi menjadi instrumen utama Washington menekan pemerintahan Presiden Nicolás Maduro, kini tekanannya bergerak lebih jauh yaitu langsung ke laut, lewat penyitaan dan pengejaran kapal tanker minyak Venezuela.
Penyitaan kapal tanker di lepas pantai Venezuela dilakukan AS sebagai bagian dari penegakan sanksi ekonomi yang telah diberlakukan sejak 2019. Washington menilai minyak yang diangkut kapal-kapal tersebut masuk dalam daftar sanksi karena diduga menjadi sumber pendanaan utama rezim Maduro, sekaligus bagian dari upaya sistematis menghindari pembatasan internasional.
Sanksi AS terhadap Venezuela sendiri dilandasi tuduhan serius, mulai dari praktik korupsi, keterlibatan pejabat tinggi pemerintahan dalam perdagangan narkotika, hingga penindasan politik terhadap oposisi. Dalam kerangka itu, AS beralasan bahwa penyitaan kapal tanker bukan sekadar tindakan maritim, melainkan langkah hukum untuk memutus aliran dana negara ke Caracas.
Eskalasi terbaru terlihat ketika Presiden AS Donald Trump pada pekan lalu memerintahkan blokade terhadap seluruh kapal tanker terkena sanksi yang keluar masuk Venezuela. Tak lama berselang, AS menyita kapal tanker minyak berukuran sangat besar (VLCC) The Skipper pada Rabu (10/12).
“Kapal tanker minyak pertama yang disita beroperasi di pasar gelap dan memasok minyak ke negara-negara yang dikenai sanksi,” ujar Direktur Dewan Ekonomi Nasional Gedung Putih Kevin Hassett, dikutip dari Reuters, Kamis (25/12).
Langkah ini menandai pergeseran penting: dari sanksi administratif ke operasi lapangan. AS tak lagi hanya membatasi transaksi, tetapi aktif memburu armada minyak Venezuela. Washington menuding kapal-kapal tersebut merupakan bagian dari shadow fleet, yaitu jaringan tanker yang digunakan untuk menghindari sanksi dengan mengganti bendera kapal, memanipulasi identitas kepemilikan, hingga mematikan transponder.
Setelah The Skipper, AS menangkap tanker raksasa Centuries yang berlayar keluar dari Venezuela dengan mengibarkan bendera Panama. Menteri Luar Negeri Panama Javier Martinez-Acha menyebut kapal itu melanggar aturan maritim karena mematikan transponder saat membawa muatan minyak mentah.
Tekanan berlanjut dengan pengejaran kapal tanker Bella 1 di perairan internasional dekat Venezuela. Departemen Keuangan AS telah memasukkan kapal tersebut ke dalam daftar sanksi karena memiliki hubungan dengan Iran. Hingga kini, Bella 1 menolak untuk didaratkan, sementara pasukan maritim AS menunggu tambahan kekuatan. Reuters melaporkan pengejaran ini telah berlangsung berhari-hari.
AS juga membidik tanker VLCC lain berbendera Panama, Kelly, yang kini kembali ke perairan Venezuela dengan muatan penuh dan terlihat berada di dekat pelabuhan Amuay milik perusahaan minyak negara PDVSA.
Para analis menilai, pengejaran kapal minyak ini akan berdampak cepat bagi ekonomi Venezuela. Penurunan volume ekspor berpotensi mempercepat krisis, sementara tangki penyimpanan yang kian penuh dapat memaksa Caracas memangkas produksi minyak yang merupakan sektor vital bagi pendapatan negara.
Reaksi VenezuelaDi sisi lain, Venezuela bereaksi keras. Parlemen Nasional Venezuela menyetujui undang-undang yang memungkinkan hukuman penjara hingga 20 tahun bagi siapa pun yang mempromosikan atau membiayai pembajakan maupun blokade kapal minyak. Pemerintah Caracas, bersama sekutunya seperti Kuba dan Rusia, mengecam tindakan AS sebagai pelanggaran hukum internasional dan agresi terhadap kedaulatan negara.
Sementara itu, Gedung Putih memerintahkan militer AS untuk memfokuskan operasi penangkapan kapal minyak Venezuela setidaknya selama dua bulan ke depan. Seorang pejabat AS menegaskan, Washington saat ini lebih memilih tekanan ekonomi ketimbang konfrontasi militer langsung.
Trump sebelumnya juga secara terbuka menekan Maduro untuk meninggalkan jabatannya. Menurut pejabat AS tersebut, strategi menekan sektor minyak diyakini akan membawa Venezuela ke titik krisis ekonomi dalam waktu dekat, kecuali Caracas bersedia membuat konsesi signifikan kepada Washington.



