jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) yang juga menjabat Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia Mukhtarudin menekankan pentingnya konsep brain circulation atau sirkulasi talenta bagi pekerja migran Indonesia yang telah menyelesaikan kontrak kerja di luar negeri.
Menteri Mukhtarudin dalam pernyataan resminya menyatakan purnapekerja migran yang kembali ke Tanah Air setelah masa kontrak berakhir, misalnya kontrak tiga tahun memiliki potensi besar untuk menerapkan pengalaman dan pengetahuan yang diperoleh selama bekerja di luar negeri.
BACA JUGA: Menteri Mukhtarudin Pastikan 9 Jenazah Pekerja Migran Korban Kebakaran di Hong Kong Dipulangkan ke Tanah Air
“Pekerja migran kan pejuang ekonomi keluarga dan pembangunan bangsa. Setelah kontrak selesai, mereka bisa kembali ke Indonesia untuk berbagi ilmu, menjadi tenaga ahli atau bahkan berwirausaha,” ujar Menteri Mukhtarudin, Kamis 25 Desember 2025.
Brain circulation adalah pergerakan melingkar tenaga kerja terampil antarnegara, di mana para profesional memperoleh pengalaman internasional
BACA JUGA: Menteri Mukhtarudin: Pekerja Migran Indonesia Sebagai Pejuang Ekonomi Keluarga
"Namun, kemudian kembali atau tetap berkontribusi bagi negara asal, menciptakan aliran dua arah talenta yang saling menguntungkan," ujar Menteri Mukhtarudin.
Konsep brain circulation ini, kata Mukhtarudin, bertujuan mencegah brain drain permanen dan mengubahnya menjadi brain gain bagi Indonesia.
BACA JUGA: Stafsus Bintang: Lampung Jadi Percontohan Nasional Program Kelas Migran Vokasi Kementerian P2MI
"Dengan pengalaman kerja di negara maju, purna Pekeja Migran dapat mentransfer teknologi, keterampilan, dan inovasi ke dalam negeri, sehingga mendukung visi Indonesia Emas 2045,", ungkap Menteri Mukhtarudin.
Untuk mewujudkan hal tersebut, Menteri Mukhtarudin menegaskan bahwa KP2MI terus menyiapkan program pemberdayaan khusus bagi purna pekerja migran.
Program ini mencakup pelatihan kewirausahaan, fasilitasi akses modal melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR), reintegrasi sosial-ekonomi, serta pendampingan untuk memanfaatkan remitansi secara produktif.
"KP2MI berkomitmen memberikan dukungan dari hulu hingga hilir. Bagi purna Pekerja Migran, kami sediakan program pemberdayaan agar mereka tidak hanya pulang dengan tabungan, tetapi juga dengan bekal untuk mandiri, membuka usaha, menciptakan lapangan kerja, atau berkontribusi di sektor industri dalam negeri," imbuh Mukhtarudin.
Langkah ini, menurut Menteri Mukhtarudin, sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto untuk meningkatkan keterampilan Pekerja Migran menjadi middle hingga high-skill.
Di akhir tahun 2025 ini, KP2MI juga terus memperkuat sinergi dengan kementerian lain untuk memastikan purna Pekerja Migran dapat berkontribusi maksimal bagi pembangunan nasional.
Menteri Mukhtarudin mengajak seluruh purna pekerja migran untuk memanfaatkan program ini serta masyarakat untuk mendukung reintegrasi mereka.
"Mari kita jadikan pengalaman luar negeri sebagai modal sirkulasi talenta yang memperkuat Indonesia," pungkas Menteri P2MI Mukhtarudin.(fri/jpnn)
Redaktur & Reporter : Friederich Batari



/https%3A%2F%2Fcdn-dam.kompas.id%2Fphoto%2Fori%2F2022%2F05%2F31%2Fee0e68bf-4c07-4883-919f-e09b444c3eec.jpg)
