GenPI.co - Sebanyak 1.223 dokumen kependudukan diterbitkan untuk korban bencana di Agam Sumatra Barat.
Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Agam Dedi Asmar mengatakan dokumen kependudukan yang diterbitkan berupa Kartu Tanda Penduduk (KTP) 762 lembar, 117 Akte Kematian, 214 Kartu Keluarga, serta Akte Kelahiran dan Kartu Identitas Anak 18 lembar.
"Dokumen kependudukan itu kami terbitkan semenjak beberapa hari kejadian sampai Rabu (24/12). Ini suatu kewajiban bagi kami, karena saat kejadian mereka hanya menyelamatkan jiwa," kata dia, Kamis (25/12).
Dedi menjelaskan Disdukcapil Agam melakukan pelayanan di daerah terdampak bencana banjir, banjir bandang, dan tanah longsor, di Tiku, Bawan, Bayua, Salareh Aia Utara, Bancah, Salareh Aia Timur, dan Malalak.
Namun di Malalak, pelayanan akan diagendakan mengingat jaringan internet dan listrik terganggu.
"Saat ini jaringan sudah nyala dan akses sudah terbuka, sehingga bakal kita agendakan. Kami juga dibantu Starlink dari kementerian," papar dia.
Dedi membeberkan pelayanan dokumen kependudukan langsung dilakukan di nagari atau desa dengan menurunkan petugas dan peralatan.
Dengan demikian, masyarakat tidak perlu mengurus surat kehilangan dari kepolisian.
Dia menyebut program ini adalah pelayanan jemput bola yang untuk memudahkan para korban dalam mendapatkan dokumen kependudukan.
Menurut dia, dokumen kependudukan sangat penting dalam pendataan korban banjir terkait bantuan rumah atau kebutuhan lainnya.
"Untuk itu kami membuka pelayanan di setiap nagari yang terdampak, karena pelayanan apapun, Nomor Induk Kependudukan (NIK) sangat dibutuhkan," terang dia.
Di sisi lain pihaknya juga melakukan identifikasi korban yang meninggal dunia menggunakan sidik jari.
"Kehadiran tim di lapangan sangat membantu pihak kepolisian dalam identifikasi korban meninggal dunia," jelas dia.(ant)
Video seru hari ini:





