Cilegon: Sebanyak 82 pemuda Kota Cilegon secara resmi lulus dari Batch 1 POSCO 1% Korean Language Program. Kelulusan ini menjadi penanda sukses awal kolaborasi strategis antara POSCO 1% Foundation, Pemerintah Kota Cilegon, dan Gugah Nurani Indonesia (GNI).
Program yang diresmikan 14 Agustus 2025 ini dirancang untuk memperkuat kapasitas ketenagakerjaan pemuda Cilegon dengan membuka akses pendidikan Bahasa Korea yang berkualitas. Tujuannya tidak sekadar mengajarkan bahasa, tetapi menjadi jembatan bagi peserta untuk meraih peluang kerja dan pelatihan di Korea Selatan, serta meningkatkan daya saing global.
"Program ini adalah jembatan peluang membekali pemuda Cilegon dengan keterampilan yang relevan, memperluas akses pendidikan, dan membuka pintu menuju masa depan yang lebih baik," ujar Ketua Yayasan Gugah Nurani Indonesia, Mathilda Antoinette Buisan dalam sambutannya, Rabu, 24 Desember 2025.
Sebagai mitra pelaksana (implementor), Gugah Nurani Indonesia bertanggung jawab dalam perancangan, eksekusi, dan pemantauan program secara berkelanjutan. GNI berkomitmen untuk menjaga keberlanjutan inisiatif ini melalui penguatan kolaborasi, peningkatan kurikulum, dan pendampingan berkala kepada peserta.
"Kepercayaan ini adalah kehormatan sekaligus tanggung jawab besar bagi kami. Kami akan memastikan manfaat program tidak hanya dirasakan dalam jangka pendek, tetapi juga mendorong kemandirian pemuda Cilegon," tutur Mathilda.
Plt Asisten Daerah 1 Kota Cilegon Bambang Hario Bintan yang mewakili Wali Kota Cilegon menegaskan bahwa kolaborasi ini selaras dengan misi pembangunan daerah.
"Program ini salah satu upaya kolaborasi dan integrasi antar pihak untuk mencapai misi pertama dan misi ketiga Pemerintah Kota Cilegon, yaitu menciptakan infrastruktur dan kualitas pendidikan serta mengentaskan pengangguran," kata Bambang.
Sementara itu, dari sisi korporasi, Human Resource & General Affairs Director PT Krakatau POSCO Iip Arief Budiman menyatakan komitmen perusahaan untuk memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar.
"Kehadiran industri harus memberikan manfaat kepada masyarakat. Program ini adalah sumbangsih kami untuk membuka peluang kepada anak-anak dan masyarakat di Cilegon mendapatkan akses pekerjaan yang lebih luas," jelas Iip.
Untuk memastikan kualitas pembelajaran, program bekerja sama dengan Sejong Korean Language Center yang menyediakan pengajar native speaker. Selain kelas bahasa, peserta juga mendapatkan Korean Cultural Class untuk memahami budaya Korea lebih dalam. Seluruh biaya program ditanggung penuh oleh POSCO 1% Foundation.
Acara wisuda turut dimeriahkan dengan berbagai penampilan budaya Korea oleh para peserta, menunjukkan hasil pembelajaran di luar kemampuan linguistik. Pada kesempatan tersebut, diberikan pula sertifikat kelulusan kepada seluruh peserta dan penghargaan khusus (Best Student Award) kepada peserta terbaik.
Keberhasilan 82 lulusan angkatan pertama ini diharapkan dapat memotivasi lebih banyak pemuda Cilegon untuk mengembangkan diri dan membuka babak baru kolaborasi serupa untuk kesejahteraan masyarakat.
Program berdurasi 3-6 bulan ini menawarkan tiga kategori kelas yang disesuaikan dengan kebutuhan peserta:
-
Kelas EPS-TOPIK: Khusus persiapan menjadi pekerja migran di Korea Selatan.
-
Kelas Umum: Berfokus pada penguasaan bahasa Korea untuk komunikasi sehari-hari.
-
Kelas Teenager: Diperuntukkan bagi anak-anak dari Pesantren dan Panti Asuhan Yayasan Maulana Hasanudin.
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5426784/original/044200700_1764317615-1.jpg)
