TABLOIDBINTANG.COM - Stres tak hanya berdampak pada kondisi fisik dan mental, tetapi juga bisa mengganggu keharmonisan hubungan suami istri.
Tanpa disadari, tekanan pikiran yang menumpuk dapat berpengaruh besar pada kehidupan seksual dalam rumah tangga.
Saat seseorang mengalami stres, tubuh secara otomatis masuk ke mode bertahan hidup. Sistem vital seperti aliran darah dan detak jantung diprioritaskan, sementara fungsi lain yang dianggap tidak mendesak, termasuk fungsi seksual, justru ditekan.
Kondisi inilah yang kerap membuat gairah menurun.
Secara medis, stres berkaitan erat dengan produksi hormon kortisol. Jika terjadi dalam jangka panjang, hormon ini dapat menekan libido dan membuat seseorang sulit menikmati hubungan intim.
Pada perempuan, kadar kortisol yang tinggi juga dapat memengaruhi siklus menstruasi.
Tak hanya itu, stres kronis turut memengaruhi metabolisme tubuh. Berat badan bisa naik atau turun secara drastis, yang kemudian berdampak pada kepercayaan diri.
Rasa tidak nyaman dengan bentuk tubuh sering kali membuat seseorang memilih menghindar dari aktivitas seksual bersama pasangan.
Dampak stres juga bisa semakin serius. Dalam kondisi tertentu, stres yang tidak terkelola dapat berkembang menjadi kecemasan hingga depresi.
Seperti dilansir The Huffington Post, gangguan mental tersebut kerap membuat seseorang kehilangan minat terhadap hubungan seksual sama sekali.
Untuk mencegah hal itu, mengelola stres menjadi kunci utama. Aktivitas fisik seperti olahraga ringan, yoga, pijat relaksasi, atau sekadar mandi air hangat bisa membantu tubuh dan pikiran kembali tenang.
Tak kalah penting, luangkan waktu untuk merawat diri dan mengenali sumber stres agar bisa dihindari.
Menghabiskan waktu berkualitas bersama pasangan juga menjadi solusi ampuh. Kedekatan emosional, rasa aman, dan kenyamanan yang terbangun dalam hubungan diyakini mampu meredam stres sekaligus menghidupkan kembali kehangatan dalam kehidupan rumah tangga.




