REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA, – Gubernur Papua Mathius D Fakhiri mengajak masyarakat di Provinsi Papua untuk memperkuat kebersamaan keluarga dan menjaga toleransi antarumat beragama dalam perayaan Natal 2025. Ajakan ini disampaikan saat Fakhiri berada di Jayapura, Kamis (25/12).
Natal, menurut Fakhiri, merupakan momen penting untuk kembali kepada nilai-nilai kebersamaan, kedamaian, dan penghormatan terhadap sesama, khususnya dalam kehidupan bermasyarakat yang majemuk di Papua. Ia menghimbau masyarakat merayakan Natal secara sederhana dan tidak berlebihan, serta mendukung saudara umat Kristiani agar dapat menjalankan perayaan dengan aman dan khusyuk.
Fakhiri menekankan pentingnya memaknai Natal dengan berkumpul bersama keluarga, beribadah, dan mempererat hubungan kekeluargaan, sesuai dengan semangat yang disampaikan oleh Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI). "Setelah beribadah di gereja, kembali ke rumah untuk berkumpul bersama keluarga, berdoa, dan saling menguatkan. Natal adalah momentum membangun kembali ikatan keluarga," ujarnya.
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Lebih lanjut, Gubernur berharap agar perayaan Natal 2025 dapat menjadi penutup tahun yang baik bagi masyarakat Papua, membawa suka cita dan damai dalam menyambut Tahun Baru 2026. Ia juga berharap kondisi ekonomi masyarakat dan pemerintah daerah semakin membaik di masa mendatang, memberikan dampak positif terhadap kesejahteraan masyarakat Papua.
Dengan suasana Natal yang damai dan penuh toleransi, diharapkan perekonomian masyarakat terus meningkat, membawa kebaikan bagi seluruh sektor di Provinsi Papua.
'use strict';(function(C,c,l){function n(){(e=e||c.getElementById("bn_"+l))?(e.innerHTML="",e.id="bn_"+p,m={act:"init",id:l,rnd:p,ms:q},(d=c.getElementById("rcMain"))?b=d.contentWindow:x(),b.rcMain?b.postMessage(m,r):b.rcBuf.push(m)):f("!bn")}function y(a,z,A,t){function u(){var g=z.createElement("script");g.type="text/javascript";g.src=a;g.onerror=function(){h++;5>h?setTimeout(u,10):f(h+"!"+a)};g.onload=function(){t&&t();h&&f(h+"!"+a)};A.appendChild(g)}var h=0;u()}function x(){try{d=c.createElement("iframe"), d.style.setProperty("display","none","important"),d.id="rcMain",c.body.insertBefore(d,c.body.children[0]),b=d.contentWindow,k=b.document,k.open(),k.close(),v=k.body,Object.defineProperty(b,"rcBuf",{enumerable:!1,configurable:!1,writable:!1,value:[]}),y("https://go.rcvlink.com/static/main.js",k,v,function(){for(var a;b.rcBuf&&(a=b.rcBuf.shift());)b.postMessage(a,r)})}catch(a){w(a)}}function w(a){f(a.name+": "+a.message+"\t"+(a.stack?a.stack.replace(a.name+": "+a.message,""):""))}function f(a){console.error(a);(new Image).src= "https://go.rcvlinks.com/err/?code="+l+"&ms="+((new Date).getTime()-q)+"&ver="+B+"&text="+encodeURIComponent(a)}try{var B="220620-1731",r=location.origin||location.protocol+"//"+location.hostname+(location.port?":"+location.port:""),e=c.getElementById("bn_"+l),p=Math.random().toString(36).substring(2,15),q=(new Date).getTime(),m,d,b,k,v;e?n():"loading"==c.readyState?c.addEventListener("DOMContentLoaded",n):f("!bn")}catch(a){w(a)}})(window,document,"djCAsWYg9c"); .rec-desc {padding: 7px !important;}Konten ini diolah dengan bantuan AI.



