Pulang Kampung dan Berwisata: Tradisi Liburan Akhir Tahun yang Selalu Dirindukan

kumparan.com
13 jam lalu
Cover Berita

Liburan akhir tahun selalu punya cerita. Bagi mayoritas orang Indonesia, momen ini bukan sekadar tanggal merah biasa di kalender, melainkan juga sebuah tradisi yang penuh makna, yaitu biasanya disebut pulang kampung. Ada rasa rindu yang menumpuk sepanjang tahun dan akhir Desember menjadi waktu yang pas untuk melepaskannya.

Bayangkan suasana terminal bus, stasiun kereta, atau bandara menjelang akhir tahun. Keadaan yang ramai, penuh sesak, tetapi juga penuh senyum. Orang-orang membawa koper, tas besar, bahkan kardus berisi oleh-oleh.

Di wajah mereka, ada semangat yang sama, yaitu ingin segera bertemu keluarga. Meski perjalanan panjang terkadang melelahkan, rasa bahagia yang menanti di ujung jalan membuat semua itu terasa menjadi lebih ringan.

Pulang kampung bukan hanya soal berpindah tempat, melainkan juga perjalanan batin. Saat kita kembali ke rumah masa kecil, aroma masakan ibu ataupun nenek, suara tawa adik/ponakan, atau obrolan santai dengan ayah ataupun kakek seolah mengembalikan energi yang hilang. Di kampung halaman, kita merasa kembali menjadi bagian dari sesuatu yang besar, yaitu keluarga, tradisi, dan akar budaya.

Banyak orang menjadikan momen ini untuk berkumpul, makan bersama, atau sekadar duduk di teras sambil bercerita. Hal-hal sederhana yang mungkin tak bisa dibeli dengan uang, tapi justru menjadi inti dari kebahagiaan.

Selain pulang kampung, liburan akhir tahun juga identik dengan berwisata. Setelah setahun penuh bekerja atau belajar, tubuh dan pikiran butuh penyegaran. Ada yang memilih pantai dengan deburan ombak, ada yang mendaki gunung untuk merasakan udara segar, dan ada pula yang menjelajahi kota dengan kuliner serta hiburan modern.

Menariknya, pulang kampung dan berwisata sering berjalan beriringan. Misalnya, setelah tiba di kampung halaman, keluarga besar mengajak jalan-jalan ke tempat wisata lokal. Atau perjalanan mudik yang diselingi dengan singgah di destinasi wisata yang dilewati. Inilah yang membuat liburan akhir tahun terasa istimewa, yakni bukan hanya soal perjalanan, melainkan juga soal kebersamaan.

Siapa pun yang pernah mudik akhir tahun pasti tahu betapa padatnya jalanan. Kemacetan panjang, antrean tiket, hingga perjalanan yang molor berjam-jam adalah bagian dari cerita klasik. Namun anehnya, semua itu jarang membuat orang benar-benar kesal. Ada semacam energi kolektif yang membuat suasana itu tetap hangat.

Di dalam bus, orang-orang saling berbagi makanan ringan. Di kereta, anak-anak berlarian sambil tertawa. Di bandara, meski harus menunggu lama, ada rasa antusias yang tak bisa disembunyikan. Semua orang seolah punya tujuan yang sama, yaitu mencari kebahagiaan di penghujung tahun.

Pada akhirnya, liburan akhir tahun bukan sekadar rutinitas tahunan. Ia adalah sebuah momen yang dapat menyatukan keluarga, menyatukan kenangan, dan menyatukan harapan baru untuk tahun yang akan datang. Pulang kampung itu seakan memberikan kepada kita sebuah akar, sementara berwisata memberikan kita sayap. Dan keduanya pun dapat membuat hidup terasa lebih seimbang.

Liburan akhir tahun adalah tentang merayakan hidup dengan cara yang sederhana, tapi bermakna. Tentang kembali ke asal, sekaligus membuka diri pada pengalaman yang baru. Dan juga tentang menghargai masa lalu, sekaligus menatap masa depan dengan semangat yang baru.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Operasi Hernia Mantan Presiden Brasil Jair Bolsonaro Berhasil
• 14 jam lalumediaindonesia.com
thumb
Insanul Fahmi Beberkan Alasan Poligami, Istri Menolak Diajak Berhubungan Hingga Kasar
• 5 jam lalucumicumi.com
thumb
Libur Sekolah, BGN Prioritaskan MBG untuk Ibu Hamil hingga Balita
• 5 jam lalukatadata.co.id
thumb
Hingga Hari Ini, 1.135 Orang Meninggal Akibat Bencana di Sumatra
• 20 jam lalurealita.co
thumb
Harga Emas Antam Hari Ini, Jumat (26/12) Naik, per Gram Tembus Rp2,58 Juta
• 9 jam lalubisnis.com
Berhasil disimpan.