Penjualan kendaraan baru roda empat atau lebih di Indonesia dibayangi pencapaian Malaysia jelang tutup tahun 2025. Distribusi produk otomotif dua negara sepanjang Januari-November menghasilkan pencapaian yang mirip.
Malaysian Automotive Assosiation (MAA) merilis data penjualan 11 bulan berjalan tahun ini dengan total 727.836 unit. Hasil itu lebih banyak dibanding perolehan periode bulan serupa di Tanah Air yang jumlahnya 710.084 unit.
Adapun, selama November kemarin Malaysia mampu mendistribusikan kendaraan baru sebanyak 72.509 unit, rinciannya 67.308 unit untuk segmen penumpang dan 5.201 unit segmen komersial.
Sementara data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penyaluran dari pabrik ke diler atau wholesales sepanjang November totalnya 74.252 unit. Kali ini sedikit lebih banyak dibanding Malaysia.
Untuk penjualan retail 11 bulan tahun ini mencapai 739.977 unit atau melandai 8,3 persen dibanding 2024 yang perolehannya 807.586 unit. Catatan tersebut agaknya menggambarkan indikasi masih melemahnya pasar otomotif nasional.
Sejatinya akumulasi penjualan Malaysia sepanjang tahun ini turun 1,15 persen dibanding rentang Januari-November 2024 yang mampu mendulang angka 736.317 unit. Pun dengan bulanannya, melandai 5,5 persen dibanding November tahun lalu yang raup 68.749 unit.
Disitat Paultan, asosiasi otomotif Malaysia menargetkan total penjualan hingga tahun 2025 usai mencapai 780 ribu unit. Ini sama dengan proyeksi Gaikindo setelah direvisi baru-baru ini, yang sebelumnya 900 ribu unit.
Dasar revisi proyeksi capaian tersebut karena melihat performa penjualan Januari hingga Oktober kemarin lebih rendah 10 persen dibanding 2024. Bahkan penjualan sepanjang 2025 diprediksi jadi yang paling sedikit sejak 5 tahun terakhir.



:strip_icc()/kly-media-production/medias/5357817/original/076544100_1758546357-Arema_FC_vs_Persib_Bandung-4.jpg)
