Ajakan Tobat Nasional saat Gubernur hingga Bupati Ditangkap KPK

detik.com
9 jam lalu
Cover Berita
Jakarta -

Maraknya kepala daerah terjerat operasi tangkap tangan (OTT) KPK menjadi sorotan dalam perayaan Natal 2025. Uskup Agung Jakarta Kardinal Ignatius Suharyo menyerukan tobat nasional sebagai refleksi moral atas krisis integritas yang melanda para pejabat, dari tingkat gubernur hingga bupati.

Suharyo menyampaikan seruan itu usai memberikan khotbah di gereja Katedral, Jakarta Pusat, Kamis (25/12/2025). Suharyo meminta para pemimpin yang tidak menggunakan jabatan untuk kebaikan masyarakat harus bertobat.

"Kalau sekarang kita membaca berita-berita, melihat televisi hari-hari ini, sudah sekian kali kita membaca berita bupati ini ditangkap KPK, gubernur itu, dan sebagainya. Ini kan artinya jabatannya tidak untuk mewujudkan kebaikan bersama, dia harus bertobat," kata Suharyo.

Baca juga: Keuskupan Agung Jakarta Akan Fokus Dengungkan Pertobatan Ekologis di 2026

Menurut Suharyo, para pejabat di tiap tingkatan semestinya mengubah pola pikir ketika memegang suatu jabatan. Ia menekankan seorang pemimpin harus menggunakan jabatan untuk kepentingan rakyat banyak.

"Siapa pun yang berada di dalam posisi, katakanlah, jabatan-jabatan suatu lembaga, kalau dia diberi kesempatan untuk menjabat, harapannya tidak menduduki jabatan. Jabatannya diduduki, kursinya diduduki, enak sekali duduk di kursi itu. Tetapi mengemban amanah," tutur Suharyo.

"Beda, ketika saya menduduki jabatan itu, waktu saya menggunakan jabatan itu, kepentingan saya sendiri. Tetapi ketika saya memangku jabatan, beda, jabatan itu saya pangku untuk kebaikan bersama," imbuhnya.

Baca juga: Marak Kepala Daerah Ditangkap KPK, Kardinal Suharyo Minta Semua Bertobat

Usulan tobat nasional tersebut tidak hanya ditujukan kepada para pejabat. Suharyo juga menyinggung kerusuhan yang terjadi di Jakarta pada Agustus lalu, seraya mengajak seluruh elemen masyarakat Indonesia untuk melakukan refleksi dan pertobatan bersama.

"Maka beberapa waktu yang lalu, ketika sedang ramai-ramai akhir bulan Agustus, saya memberanikan diri untuk mengatakan bangsa ini membutuhkan pertobatan nasional," ujar Suharyo.

Di momen Natal tahun ini, Suharyo mengajak semua pihak bertobat. Dia menyampaikan tobat nasional untuk mengembalikan cita-cita kemerdekaan berdasarkan Pancasila.

"Semua, mesti bertobat. Mengembalikan cita-cita kemerdekaan kita yang terumuskan dalam Pancasila, yang terumuskan di dalam Undang-Undang Pembukaan, Undang-Undang Dasar 45, itu pertobatan nasional. Tapi dasarnya adalah pertobatan batin, memuliakan Allah, dan membaktikan hidup bagi Tuhan," ujarnya.




(eva/dek)


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
3 Transfer yang Bisa Diresmikan Liverpool Januari 2026
• 4 jam laluviva.co.id
thumb
Topik Pemberitaan Bencana Sumatera di Media Alami Transformasi Isu
• 2 jam lalukompas.id
thumb
Myanmar Gelar Pemilu Pertama Pascakudeta di Tengah Peringatan Dominasi Militer
• 3 menit lalumetrotvnews.com
thumb
Wamen Viva Yoga Ajak Pemuda Muhammadiyah Dukung Program Kerakyatan Presiden Prabowo
• 5 jam lalurctiplus.com
thumb
I.League Rilis Panduan untuk Pemain dan Pelatih
• 11 jam lalumedcom.id
Berhasil disimpan.