Faiz, mahasiswa berusia 22 tahun asal Kota Tangerang, akhirnya bisa mengunjungi Planetarium di Taman Ismail Marzuki (TIM), setelah melalui persaingan ketat dalam war tiket melalui google form yang disebutnya hanya berlangsung sekitar satu menit.
“Satu menit sudah habis. Di google form, sudah enggak bisa diakses,” kata Faiz di TIM, Jakarta Pusat, Jumat (26/12).
Faiz mengaku sudah mencoba mengikuti war tiket sejak tanggal 24 Desember, tetapi belum berhasil. Ia baru memperoleh tiket pada percobaan kedua, sehari setelahnya.
“Tanggal 24 sudah ikut war tiket tapi enggak dapat. (Dapat) tiket kedua hari kemarin, tanggal 25,” ungkapnya.
Belajar dari kegagalan pertama, Faiz mempersiapkan diri lebih matang pada war tiket berikutnya. Ia sudah memantau sejak awal dan menyimpan tautan pendaftaran yang biasanya ditempatkan di Linktree akun Instagram TIM.
“Yang kedua itu saya udah stand by dari awal. Kan link-nya udah dapat duluan,” katanya.
Menurut Faiz, sistem google form yang digunakan membuat persaingan semakin ketat karena diakses banyak orang dalam waktu bersamaan.
“Mungkin ada yang duluan ngisi, udah submit, pas saya submit udah enggak bisa waktu itu,” katanya.
Ketika kuota sudah terpenuhi, lanjutnya, formulir otomatis ditutup. “Google form ditutup, kan ada pemberitahuannya gitu,” ucapnya.
Informasi bahwa tiket habis dalam satu menit, kata Faiz, juga diumumkan langsung oleh pihak TIM melalui Instagram. “Dia kayak ada update story baru, tiket sudah habis,” ujarnya.
Kunjungan ke Planetarium ini menjadi pengalaman pertama bagi Faiz, meski sebelumnya ia mengaku sudah beberapa kali datang ke TIM.
“Sebelumnya ke TIM udah beberapa kali, tapi cuman ke perpustakaan biasanya,” ujarnya.
Teater Bintang di Planetarium menjadi alasan Faiz berjibaku di tengah padatnya antrean google form.
“Pasti teater bintangnya. Dan juga katanya Planetarium-nya udah lama tutup ya katanya, sekitar 13 tahun. Jadi sekarang baru dibuka dan ada Teater Bintang. Katanya gratis, makanya saya coba,” kata Faiz.
Sebagai mahasiswa, Faiz mendapatkan akses gratis dengan melakukan reservasi khusus pelajar. Proses pendaftaran, menurutnya, mengharuskan calon pengunjung aktif memantau akun Instagram resmi TIM Cikini.
“Biasanya mereka update-nya itu melalui story Instagram, bentar lagi kita buka war tiket nih, gitu,” ujarnya.
Pendaftaran dilakukan melalui google form dengan mengisi data diri seperti nama, nomor KTP, dan usia. “Dan khusus untuk pelajar, meng-upload kartu tanda mahasiswa atau kartu pelajar,” kata Faiz.
Adapun Planetarium TIM ini resmi dibuka kembali setelah 13 tahun 'mati suri' oleh Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung, Selasa (23/12).




