Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya memastikan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terlibat dalam pemulihan bencana banjir di Sumatra. Usai pertemuan dengan Kepala Badan Pengaturan BUMN Dony Oskaria, Teddy mengatakan BUMN akan terlibat dalam beberapa aspek pemulihan.
Ada empat hal yang dibahas dalam pertemuan tersebut. Pertama, BUMN akan membangun 15.000 unit rumah pemulihan pascabencana. Dalam seminggu pertama, 500 rumah ditargetkan selesai dibangun.
Kedua, infrastruktur telekomunikasi base transceiver station (BTS) milik BUMN diharapkan dapat segera berfungsi maksimal. Ketiga, BUMN juga memberikan dukungan berkelanjutan lewat pengiriman alat berat, tangki air bersih, serta ribuan pekerja untuk pemulihan dan pembersihan di Aceh Tamiang.
Keempat, operasional perbankan di daerah ditargetkan dapat segera kembali berjalan.
“Seluruh unsur pemerintah bekerja secepat mungkin agar aktivitas masyarakat dapat kembali normal seperti sedia kala,” tulis unggahan resmi akun Instagram @sekretariat.kabinet, Kamis (25/12).
Dalam kesempatan lain, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menargetkan pembangunan hunian sementara (huntara) bagi warga terdampak bencana di Aceh dapat diselesaikan pada awal Februari 2026.
Sambil menunggu huntara rampung, pemerintah menyiapkan pengungsian terpadu di sejumlah wilayah terdampak. Pengungsian dibangun di beberapa wilayah seperti Aceh Tamiang, Aceh Utara, Aceh Timur, Bener Meriah, dan Aceh Tengah.
Beberapa fasilitas disiapkan dalam pengungsian, seperti layanan kesehatan, psikososial serta dapur umum.



