Jakarta (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat enam kejadian pohon tumbang akibat hujan disertai angin kencang, dengan satu orang korban yang mengalami luka ringan pada Kamis (25/12).
Selain hujan yang disertai angin kencang, Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD DKI Jakarta Mohammad Yohan juga menyebutkan pohon-pohon tersebut tumbang karena usianya yang sudah tua.
“Rekapitulasi pohon tumbang, jumlah kejadian enam pohon tumbang, satu sempal dan satu orang luka ringan di wilayah Jakarta Pusat,” kata Yohan dalam keterangannya, Jumat.
Dia merinci titik lokasi pohon tumbang tersebut, yakni pertama, di Jalan Kebon Sirih, yang menimpa tiga unit sepeda motor, satu kabel listrik, dan fasilitas halte busway.
"Kemudian, di Jalan Tanah Abang I nomor 1, tepatnya terjadi di depan Kantor Walikota Jakarta Pusat, di mana pohon yang roboh menimpa gerbang utama kantor tersebut dan menutup akses jalan," ujar Yohan.
Selanjutnya, di Jalan Tanah Abang I nomor 8, yang mengganggu akses jalan Dinas Bina Marga. Kemudian, di Jalan Merdeka Selatan, dengan satu tiang Penerangan Jalan Umum (PJU) yang terdampak akibat pohon tumbang di depan BSI Tower.
“Kemudian, di Jalan Merdeka Barat yang membuat akses jalan terdampak dan Jalan Wahidin 2, akses jalan sempat terganggu, namun petugas telah berhasil menyelesaikan penanganan di lokasi ini,” ungkap Yohan.
Baca juga: Cuaca ekstrem, Distamhut DKI aktifkan Tim Siaga Pohon Tumbang
Sebelumnya, BPBD DKI telah meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat, khususnya di wilayah rawan banjir rob dan daerah dengan banyak pohon besar.
"Prinsipnya, kami tidak menunggu kejadian, tapi berupaya melakukan langkah antisipatif sejak dini," kata Yohan melalui pesan teks yang diterima, Rabu (17/12).
Saat ini, sambung dia, terdapat siklon tropis Bakung di Samudra Hindia serta beberapa bibit siklon tropis, yaitu 93S dan 95S. Kendati pusat siklonnya tidak berada tepat di Jakarta, namun dampak tidak langsungnya tetap terasa, di antaranya berupa peningkatan angin kencang, pertumbuhan awan hujan intens, serta pasang air laut yang lebih tinggi dari normal.
Kondisi tersebut kemudian memicu banjir rob di wilayah pesisir dan angin kencang yang menyebabkan puting beliung secara lokal.
Saat terjadi banjir, kata dia, BPBD DKI segera mengaktifkan mekanisme respons cepat, memantau pemantauan wilayah terdampak, berkoordinasi dengan unsur terkait, seperti Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat), Dinas Sumber Daya Air (SDA), dan aparat wilayah.
"Fokus utama kami adalah memastikan keselamatan warga, penanganan pohon tumbang, pembersihan akses jalan, serta pendataan dampak kerusakan. Untuk banjir rob, petugas disiagakan di wilayah pesisir, pompa air dioptimalkan, dan pintu-pintu air dipantau secara ketat," terang Yohan.
Baca juga: Antisipasi pohon tumbang, Tamhut Jakbar tambah personel pemangkasan
Baca juga: Jakarta antisipasi cuaca ekstrem dan pohon tumbang
Selain hujan yang disertai angin kencang, Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD DKI Jakarta Mohammad Yohan juga menyebutkan pohon-pohon tersebut tumbang karena usianya yang sudah tua.
“Rekapitulasi pohon tumbang, jumlah kejadian enam pohon tumbang, satu sempal dan satu orang luka ringan di wilayah Jakarta Pusat,” kata Yohan dalam keterangannya, Jumat.
Dia merinci titik lokasi pohon tumbang tersebut, yakni pertama, di Jalan Kebon Sirih, yang menimpa tiga unit sepeda motor, satu kabel listrik, dan fasilitas halte busway.
"Kemudian, di Jalan Tanah Abang I nomor 1, tepatnya terjadi di depan Kantor Walikota Jakarta Pusat, di mana pohon yang roboh menimpa gerbang utama kantor tersebut dan menutup akses jalan," ujar Yohan.
Selanjutnya, di Jalan Tanah Abang I nomor 8, yang mengganggu akses jalan Dinas Bina Marga. Kemudian, di Jalan Merdeka Selatan, dengan satu tiang Penerangan Jalan Umum (PJU) yang terdampak akibat pohon tumbang di depan BSI Tower.
“Kemudian, di Jalan Merdeka Barat yang membuat akses jalan terdampak dan Jalan Wahidin 2, akses jalan sempat terganggu, namun petugas telah berhasil menyelesaikan penanganan di lokasi ini,” ungkap Yohan.
Baca juga: Cuaca ekstrem, Distamhut DKI aktifkan Tim Siaga Pohon Tumbang
Sebelumnya, BPBD DKI telah meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat, khususnya di wilayah rawan banjir rob dan daerah dengan banyak pohon besar.
"Prinsipnya, kami tidak menunggu kejadian, tapi berupaya melakukan langkah antisipatif sejak dini," kata Yohan melalui pesan teks yang diterima, Rabu (17/12).
Saat ini, sambung dia, terdapat siklon tropis Bakung di Samudra Hindia serta beberapa bibit siklon tropis, yaitu 93S dan 95S. Kendati pusat siklonnya tidak berada tepat di Jakarta, namun dampak tidak langsungnya tetap terasa, di antaranya berupa peningkatan angin kencang, pertumbuhan awan hujan intens, serta pasang air laut yang lebih tinggi dari normal.
Kondisi tersebut kemudian memicu banjir rob di wilayah pesisir dan angin kencang yang menyebabkan puting beliung secara lokal.
Saat terjadi banjir, kata dia, BPBD DKI segera mengaktifkan mekanisme respons cepat, memantau pemantauan wilayah terdampak, berkoordinasi dengan unsur terkait, seperti Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat), Dinas Sumber Daya Air (SDA), dan aparat wilayah.
"Fokus utama kami adalah memastikan keselamatan warga, penanganan pohon tumbang, pembersihan akses jalan, serta pendataan dampak kerusakan. Untuk banjir rob, petugas disiagakan di wilayah pesisir, pompa air dioptimalkan, dan pintu-pintu air dipantau secara ketat," terang Yohan.
Baca juga: Antisipasi pohon tumbang, Tamhut Jakbar tambah personel pemangkasan
Baca juga: Jakarta antisipasi cuaca ekstrem dan pohon tumbang





/https%3A%2F%2Fcdn-dam.kompas.id%2Fphoto%2Fori%2F2025%2F12%2F25%2F3bb5a6c1-a6e9-4d41-9e5f-7bbf272ce2cb.jpg)