Zebra Technologies Menyoroti Tren Industri 2026 untuk Era Operasional Cerdas

wartaekonomi.co.id
6 jam lalu
Cover Berita
Warta Ekonomi, Jakarta -

Zebra Technologies Corporation, pemimpin global dalam digitalisasi dan otomatisasi alur kerja untuk menghadirkan operasional cerdas, hari ini menyoroti sejumlah tren utama yang diperkirakan akan memengaruhi sektor manufaktur, logistik, retail, dan sektor publik pada tahun 2026. Di tengah tantangan kekurangan tenaga kerja, gangguan rantai pasokan, dan meningkatnya ekspektasi konsumen, pelaku bisnis mempercepat adopsi teknologi canggih untuk meningkatkan efisiensi, membangun ketahanan, dan memberdayakan tenaga kerja di lini depan yang terkoneksi.

 “Laju perubahan di kawasan Asia Pasifik menuntut tingkat kecerdasan operasional baru, dan hal tersebut dimulai dengan pemberdayaan lini depan,” ujar Eric Ananda, Country Manager Indonesia, Zebra Technologies.

“Fokus kami adalah menghadirkan solusi yang menghubungkan aset, data, dan manusia secara real-time. Dengan memanfaatkan otomatisasi berbasis AI, machine vision, dan analitik canggih, berbagai organisasi dapat mengatasi tantangan saat ini sekaligus membuka peluang-peluang baru untuk pertumbuhan dan profitabilitas.”

Modernisasi Manufaktur

Untuk mengatasi kekurangan tenaga kerja dan meningkatkan efisiensi, sektor manufaktur beralih ke solusi berbasis AI. Sebuah studi terbaru dari Zebra dan Oxford Economics mengungkapkan bahwa optimalisasi pengendalian kualitas (QC) dapat meningkatkan pendapatan sektor manufaktur hingga 2,4 poin persentase. Pada tahun 2026, adopsi machine vision berbasis AI untuk pengendalian kualitas secara real-time akan menjadi faktor krusial dalam meminimalkan kesalahan dan pemborosan. Pada saat yang sama, pemanfaatan otomatisasi cerdas dan RFID akan memberikan visibilitas aset yang dibutuhkan untuk membangun rantai pasok yang lebih tangguh.

Memajukan Transportasi & Logistik

Sektor logistik bergerak melampaui pelacakan sederhana (basic tracking) menuju pemanfaatan analitik prediktif. Visibilitas aset secara real-time, yang didukung oleh teknologi RFID dan data dari perangkat IoT, kini telah menjadi standar untuk pengelolaan barang-barang bernilai tinggi. Untuk memenuhi tuntutan konsumen agar pengiriman bisa dilakukan lebih cepat dan berkelanjutan, perusahaan-perusahaan memanfaatkan analitik berbasis AI untuk mengoptimalkan rute secara dinamis. Fokus untuk mengoptimalkan alur kerja ini telah menghasilkan peningkatan produktivitas sebesar 21% bagi organisasi transportasi dan logistik (T&L), yang menegaskan nilai imbal investasi (ROI) dari rantai pasok yang terkoneksi.

Digitalisasi Retail

Perusahaan-perusahaan retail memanfaatkan AI dan platform data terpadu untuk menghadirkan pengalaman pelanggan yang dipersonalisasi sekaligus merampingkan operasional. Teknologi self-service seperti scan-and-go, self-checkout, dan kiosk cerdas semakin umum digunakan. Di lini belakang (back end) operasional, perusahaan-perusahaan retail mengatasi tantangan kehilangan barang dan produktivitas dengan memberdayakan pekerja lini depan melalui perangkat mobile dan sistem inventory berbasis RFID.

Membangun Rantai Pasokan yang Tangguh

Studi Zebra bersama Oxford Economics memperkirakan bahwa organisasi-organisasi global terdepan dapat membuka potensi pendapatan tambahan rata-rata sebesar US$3 miliar dan peningkatan laba sebesar US$120 juta dengan dengan memperbaiki alur kerja lini depan secara signifikan. Hal ini menegaskan dampak transformatif melalui koneksi setiap aset dan pekerja dalam rantai pasok dengan otomatisasi cerdas dan analitik canggih untuk mengantisipasi gangguan serta meningkatkan pengambilan keputusan.

Bangkitnya Pergudangan Cerdas

Pertumbuhan e-commerce terus mendorong inovasi di sektor pergudangan, dengan Warehouse Execution System (WES) berbasis AI dan data real-time dari perangkat IoT yang membuat pengiriman pesanan jadi lebih cepat dan lebih akurat. Perangkat dengan analitik prediktif, seperti Zebra VisibilityIQ™ Foresight, memaksimalkan waktu aktif perangkat dan mencegah gangguan alur kerja. Dengan mengoptimalkan alur kerja, solusi ini juga mengurangi limbah elektronik (e-waste) dan perjalanan yang tidak perlu, sehingga membantu organisasi mencapai target keberlanjutan mereka.

Modernisasi Sektor Publik

Lembaga atau instansi di sektor publik tengah mempercepat upaya modernisasi digital mereka untuk meningkatkan kualitas layanan dan efisiensi operasional. Pada tahun 2026, pemberdayaan pekerja lini depan di sektor keselamatan publik, layanan lapangan, dan administrasi dengan perangkat mobile yang tangguh (rugged) serta data real-time akan menjadi kunci untuk meningkatkan kolaborasi antar lembaga dan memastikan ketahanan masyarakat, sekaligus melindungi data yang sensitif. 


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
TMII Tegaskan Tak Ada Kembang Api di Tahun Baru 2026, Ini Alasannya
• 15 jam laludisway.id
thumb
Pemerintah dan Yayasan Buddha Tzu Chi Bangun 2.600 Hunian Tetap untuk Korban Bencana Sumatra
• 4 jam lalujpnn.com
thumb
Investasi Jangka Panjang, Inter Milan Siap Rekrut Jelmaan Darijo Srna dari Klub Lokal Kroasia Musim Dingin Nanti
• 6 jam lalutvonenews.com
thumb
Bukan Google atau Meta, Ini 10 Saham Paling Cuan di AS 2025
• 15 jam lalucnbcindonesia.com
thumb
Jika Serius, PSIS Semarang Bisa Bersaing dengan Persija Jakarta Datangkan Ezra Walian dari Persik Kediri
• 23 jam laluharianfajar
Berhasil disimpan.