Food and Drug Administration (FDA) atau Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (AS) menarik kembali sekitar 83.800 kantong udang beku yang diimpor dari Indonesia.
Berdasarkan keterangan dari FDA AS pada 19 Desember 2025, produk dengan merek Market 32 dan Waterfront Bistro itu ditarik karena diduga saat pengemasan atau penyimpanan dalam kondisi tidak higienis, sehingga bisa terkontaminasi Cesium-137 (Cs-137).
FDA sedang aktif menyelidiki laporan kontaminasi Cs-137 pada kontainer pengiriman dan produk udang beku yang diproduksi di Indonesia oleh PT Bahari Makmur Sejati (beroperasi sebagai BMS Foods). Seperti yang tercatat dalam pernyataan FDA yang dikeluarkan pada 7 Oktober 2025.
“Saat ini, belum ada produk yang teruji positif atau mendapat peringatan mengandung Cesium-137 (Cs-137) yang masuk ke pasar AS,” tulis keterangan dari FDA AS, dikutip pada Jumat (26/12).
Belum ada laporan penyakit hingga saat ini. FDA menyarankan konsumen yang telah membeli udang terkontaminasi Cs-137 sebaiknya tidak mengonsumsi produk tersebut dan harus membuangnya atau mengembalikannya ke tempat pembelian untuk mendapatkan pengembalian dana penuh.
Respons KKPKementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memastikan ramainya kabar udang beku ditarik FDA baru-baru ini adalah kasus lama atau bukan temuan baru. FDA dan Badan Mutu KKP telah memiliki saluran komunikasi resmi. Apabila ada kasus temuan baru, FDA hanya akan memberikan notifikasi melalui channel resmi mereka dan diumumkan melalui website.
“Sampai detik ini kami belum terima notifikasi apa pun apalagi kasus baru. Justru kami malah terima notifikasi bahwa udang Indonesia dengan SMKHP (Sertifikat Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan) Bebas Cesium-137 yang dikeluarkan KKP mulai memasuki pasar Amerika," ujar Kepala Badan Pengendalian dan Pengawasan Mutu Hasil Kelautan dan Perikanan KKP, Ishartini, melalui keterangan tertulis, Jumat (26/12).
Ishartini menjelaskan kabar penarikan udang beku oleh FDA itu sebenarnya adalah produk lama dari PT BMS Cikande. Menurutnya, perlu waktu lama untuk penarikan atau retur karena volumenya yang sampai ribuan ton.
"Saya sudah baca rilis resmi dari FDA dan juga konfirmasi ke pelaku usaha lewat AP5I, jadi, udang yang diretur atau ditarik kembali dan diberitakan di media massa atau viral tersebut bukan kasus baru tapi sisa-sisa produk dari kasus lama udang PT BMS Cikande," ujar Ishartini.
Udang Indonesia Sudah Masuk ASIshartini mengungkapkan udang Indonesia saat ini mulai masuk lagi ke AS. Hal tersebut terbukti sampai dengan 22 Desember 2025 sebanyak 954 kontainer dengan volume 20.454 ton senilai Rp 3,6 triliun atau USD 215 juta, sedang dalam perjalanan menuju AS atau on water. Semua kontainer di atas sudah dilengkapi SMKHP Bebas Cesium-137 yang dikeluarkan oleh BPPMHKP selaku Certifying Entity yang diakui FDA.
Sebelumnya, sebanyak 1.063 unit kontainer udang dengan nilai lebih dari Rp 1 triliun hasil produksi berbagai Unit Pengolahan Ikan (UPI) di Jawa dan Lampung, lebih dulu masuk ke AS. Namun, ribuan kontainer udang ini bukan produk yang disertai serfikat bebas Cesium 137 karena diberangkatkan sebelum 13 Oktober 2025. Sehingga tidak terkena aturan Import Alert #99-52.
Ribuan kontainer produk udang tetap bisa masuk AS dengan pemeriksaan sangat ketat atau alternative import admissibility and screening procedures.
"Dari 1.063 unit kontainer yang telah on water saat aturan #99-52 dirilis, saat ini hampir semuanya telah tiba di berbagai pelabuhan di AS. Sebanyak 474 kontainer sudah release masuk ke pasar AS atau sekitar 44,51 persen, sedangkan sisanya menunggu hasil pemeriksaan oleh FDA,” terang Ishartini.





:strip_icc()/kly-media-production/medias/5455533/original/021899200_1766681727-2e5337e6-56ac-44ff-b00e-663b08a1dca8.jpeg)