FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Mantan Kepala Badan Reserse Kriminal Polri, Susno Duadji punya pernyataan khusus ke beberapa lembaga.
Lembaga yang dipertanyakan ini merupakan lembaga-lembaga milik negara dan dari media.
Jelas soal pertanyaan dari Susno ini ditujukan ke lembaga Pemerintah seperti Danantara dan BUMN.
Pertanyaan dan sorotannya ini ditujukan melalui unggahan diakun media sosial X pribadinya.
“@Danantara_ri ,@bumn_idn , @PurbayaYudhi ,@KemenkeuRI ,@prabowo ,@KompasTV ,@tribunnews ,@tempodotco,” tulisnya dikutip Jumat (26/12/2025).
Yang pertanyakan olehnya terkait instruksi langsung dari Presiden Prabowo Subianto.
Intruksi dari sang Presiden berkaitan dengan perkembangan untuk pemangkasan gaji direksi.
Pemangkasan gaji dan direksi ini dilakukan ke para komisaris BUMN yang angka disebut tidak masuk akal.
“Lama tak terdengar perkem-bangan instruksi Presiden Prabowo untuk angkas gaji direksi dan komisaris BUMN yang sangat gede gak masuk akal,” tuturnya.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menyatakan menghapus tantiem untuk jajaran komisaris dan direksi Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Pasalnya, ia melihat banyak hal tidak masuk akal di badan usaha pelat merah. Perusahaan itu rugi, namun jumlah komisarisnya terlampau banyak.
“Tadinya pengelolaannya secara tidak masuk akal, perusahaan rugi, komisarisnya banyak banget! Saya potong, setengah komisaris paling banyak 6 orang, kalau bisa cukup 4 atau 5 dan saya hilangkan tantiem,” kata Prabowo
“Saya juga telah perintahkan ke Danantara, direksi pun tidak perlu tantiem kalau rugi, dan untungnya harus untung bener jangan untung akal-akalan,” imbuhnya.
(Erfyansyah/fajar)





