Pengibaran Bendera Gerakan Aceh Merdeka Dinilai Provokatif, Pengamat Minta Pemerintah Bertindak Tegas

viva.co.id
3 jam lalu
Cover Berita

Jakarta, VIVA – Fenomena pengibaran bendera Gerakan Aceh Merdeka atau GAM tengah menuai sorotan. Pengamat politik menilai pemerintah perlu merespons secara tegas namun tetap mengedepankan pendekatan persuasif agar stabilitas dan perdamaian Aceh tetap terjaga.

Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Iwan Setiawan, menegaskan bahwa perdamaian Aceh merupakan hasil dari proses panjang dan penuh pengorbanan. Karena itu, setiap simbol dan narasi yang berpotensi menghidupkan kembali konflik masa lalu harus disikapi secara serius.

Baca Juga :
TNI Bubarkan Aksi Pembawa Bendera GAM di Lhokseumawe, Satu Pria Bersenpi Ditangkap
Pengamat Politik: Wapres Antara Ada dan Tiada, Jangan Semua Masalah Harus Prabowo yang Tanggung

“Menjaga perdamaian berarti menutup semua ruang bagi kebangkitan simbol konflik masa lalu,” kata Iwan di Jakarta, Jumat, 26 Desember 2025 dikutip Antara.

Ia menilai pengibaran bendera GAM bukan sekadar ekspresi simbolik, melainkan bentuk provokasi yang dapat memicu keresahan di tengah masyarakat. Terlebih, aksi tersebut terjadi saat Aceh masih diliputi duka akibat bencana banjir bandang dan longsor.

Menurut Iwan, ada dugaan kuat bahwa sejumlah pihak menunggangi situasi kebencanaan untuk membangun narasi seolah-olah negara tidak hadir dalam penderitaan rakyat Aceh. Hal itu, kata dia, diperkuat dengan maraknya serangan opini di media sosial yang memelintir fakta di lapangan.

“Fakta bantuan dan kerja pemulihan sengaja dihilangkan dari framing. Tujuannya membangun persepsi bahwa negara abai atau menindas,” ujarnya.

Ia menambahkan, narasi tersebut kerap mengabaikan peran TNI, Polri, relawan, serta pemerintah daerah dan pusat dalam penanganan bencana. Upaya itu dinilai sebagai bentuk pengerdilan peran negara yang berpotensi mempengaruhi emosi publik.

Iwan juga menyoroti respons aparat dalam membubarkan aksi pengibaran bendera GAM di Lhokseumawe, Aceh, pada Kamis, 25 Desember 2025. Meski di media sosial muncul anggapan adanya intimidasi, ia menilai langkah penegakan hukum tetap diperlukan untuk mencegah konflik yang lebih luas.

TNI bubarkan aksi massa pembawa bendera GAM di Lhokseumawe
Photo :
  • Ist

“Provokasi muncul di saat masyarakat Aceh sedang berduka akibat bencana. Kondisi emosional ini dimanfaatkan untuk membangun rasa ketidakadilan. Ini memperbesar risiko konflik horisontal dan delegitimasi negara,” katanya.

Sebelumnya diberitakan, aparat TNI AD dari Korem 011/Lilawangsa membubarkan aksi sekelompok orang yang membawa bendera GAM di jalan nasional lintas Banda Aceh–Medan, tepatnya di Simpang Kandang, Kecamatan Muara Dua, Kota Lhokseumawe.

Baca Juga :
Hati-Hati! Ini yang Terjadi Jika Diberlakukan Darurat Militer di Indonesia
20 Tahun Perjanjian Damai Aceh, SBY Ungkap Tantangan Terberat saat Itu
Jusuf Kalla Bicara Kunci Sukses Melakukan Mediasi Perdamaian, Apa Itu?

Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Antrean BBM Normal, Pasokan Energi Sumatera Barat Dipastikan Aman
• 8 jam lalurepublika.co.id
thumb
Foto: Kabel Semrawut dan Tiang Miring Rusak Pemandangan di Trotoar Tebet
• 4 jam lalukumparan.com
thumb
UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respons Pengusaha
• 17 jam laluidxchannel.com
thumb
Agensi Bagikan Foto Pernikahan Kim Woo Bin dan Shin Min Ah, Aura Bahagia Bikin Fans Terharu
• 19 jam lalutabloidbintang.com
thumb
Damkar Surabaya Akan Pakai Robot Pemadam Untuk Jangkau Area Berbahaya
• 6 jam lalusuarasurabaya.net
Berhasil disimpan.