Jakarta, VIVA – Memasuki tahun baru, banyak orang mulai menyusun resolusi untuk memperbaiki berbagai aspek kehidupan, mulai dari kesehatan, hubungan, hingga karier. Namun, satu hal yang sering terlupakan adalah kondisi keuangan.
Padahal, stabilitas finansial memegang peranan besar dalam menentukan rasa aman, kualitas hidup, dan ketenangan pikiran dalam jangka panjang.
Di tengah ketidakpastian ekonomi global, inflasi, serta biaya hidup yang terus meningkat, perencanaan keuangan menjadi semakin krusial. Memiliki tujuan keuangan yang jelas tidak hanya membantu mengelola pengeluaran, tetapi juga memastikan masa depan yang lebih terencana.
Melalui langkah yang tepat sejak awal tahun, keuangan pribadi dapat dikelola dengan lebih disiplin dan berkelanjutan. Melansir dari Armstrong Watson, berikut resolusi keuangan yang bisa dijadikan panduan memasuki 2026 agar kondisi finansial lebih terkendali dan siap menghadapi berbagai kemungkinan di tahun depan.
- freepik.com/rawpixel.com
1. Membuat atau Memperbarui Anggaran
Anggaran merupakan fondasi utama dalam perencanaan keuangan, terlepas dari besar kecilnya penghasilan. Sayangnya, masih banyak orang yang belum memiliki anggaran atau tidak pernah memperbaruinya selama bertahun-tahun.
Langkah awal yang bisa dilakukan adalah mencatat pendapatan dan pengeluaran bulanan, lalu mengelompokkan pengeluaran menjadi kebutuhan pokok dan pengeluaran tambahan. Dari sana, batas belanja yang realistis dapat ditetapkan dan ditinjau secara rutin sesuai perubahan kondisi.
2. Membangun Dana Darurat
Memiliki dana darurat setara tiga hingga enam bulan biaya hidup sangat dianjurkan. Dana ini berfungsi sebagai penyangga keuangan saat menghadapi situasi tak terduga, seperti kehilangan pekerjaan atau biaya perbaikan mendesak.
Bagi yang belum memilikinya, menyiapkan transfer otomatis setiap tanggal gajian dapat menjadi cara efektif untuk membangun dana darurat secara bertahap tanpa terasa berat.
3. Meninjau Kontribusi Dana Pensiun
Kontribusi dana pensiun sering kali terabaikan, padahal pemeriksaan rutin sangat penting. Pastikan kontribusi yang diberikan sudah cukup untuk mendapatkan porsi kontribusi penuh dari perusahaan, karena ini pada dasarnya adalah tambahan dana gratis.
Jika memperoleh kenaikan gaji atau bonus, meningkatkan kontribusi meski hanya 1 persen dapat memberi dampak besar dalam jangka panjang berkat efek bunga majemuk dan insentif pajak.





